Kondisi Palestina Mengkhawatirkan, DPR Minta Indonesia Terjunkan Pasukan Perdamaian
Asap dan api membumbung selama serangan udara Israel di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Gaza, 12 Mei. Sekjen PBB berikan tanggapannya atas pertempuran Israel dengan kelompok Hamas Palestina yang hingga kini masih berlangsung. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
PIKIRAN RAKYAT- Konflik antara Palestina dan Israel terus berlanjut hingga saat ini. Israel terus menggempur wilayah jalur Gaza, hal itu mengakibatkan sejumlah pemukiman hancur dan korban banyak yang berjatuhan.
Ketegangan di tahun 2021 ini bermula ketika serangan pasukan keamanan Israel ke Komplek Masjid Al Aqsa, saat warga muslim Palestina tengah melaksanakan ibadah shalat tarawih.
Dalam dua hari berturut-turut Wilayah Jalur Gaza dibombardir oleh Israel, kondisi Palestina pun semakin genting setelah serangan udara tersebut, hingga sedikitnya 113 warga meninggal termasuk diantaranya 31 anak-anak.
Di sisi lain, dalam menanggapi perkembangan situasi ini, Anggota Komisi 1 DPR RI Sukamta menyatakan keprihatinan yang mendalam atas jatuhnya korban dari rakyat sipil.
“Jika tensi konflik antara Israel dan Palestina yang semakin menguat, ini akan menyebabkan situasi semakin tidak terkendali dan bisa mengarah kepada perang terbuka,” tutur Sukamta.
Ia juga menyampaikan bahwa apabila hal itu terjadi, maka bisa dipastikan akan semakin banyak jatuh korban dari kalangan warga sipil. Sebagaimana saat agresi militer Israel ke wilayah Gaza pada tahun 2014, menewaskan 2.251 warga Palestina.
Maka dari itu, Sukamta juga berharap pemerintah Indonesia untuk sekuat tenaga bisa mendorong PBB menerjunkan pasukan perdamaian untuk mencegah terjadinya konflik yang lebih luas antara Israel dan Palestina.
Sebab, menurut Sukamta penempatan pasukan perdamaian di beberapa negara yang alami konflik selama ini terbukti berhasil menurunkan eskalasi konflik. Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi Fraksi PKS.
Halaman:
Sumber: PKS
Namun, Sukamta juga menyebut bahwa usulan ini memang terasa agak sulit diwujudkan, karena setiap rencana keputusan DK PBB bahkan yang sekedar berbentuk pernyataan mengutuk kejahatan perang Israel selalu ditentang oleh Amerika Serikat sebagai anggota tetap.
“Tetapi saya harap setiap usaha guna mencegah meluasnya kekerasan dan konflik harus tetap diupayakan dengan sekuat tenaga,” tutur Sukamta.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia mampu mendorong usulan penerjunan pasukan perdamaian di wilayah konflik Israel-Palestina ini melalui sidang darurat OKI maupun PBB.
Selain itu, Wakil Ketua Fraksi PKS juga meminta Pemerintah Indonesia menyiapkan pasukan perdamaian untuk diterjunkan di wilayah Palestina, apabila PBB membuat keputusan penempatan pasukan perdamaian di zona penyangga antara Israel-Palestina.
Ia juga menyebut komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdamaian selama ini memang terbukti secara baik, yakni dengan terlibat dalam penerjunan pasukan perdamaian PBB.
“Saya kira jika ada penugasan ke wilayah Palestina tentu akan disambut dengan antusias oleh TNI karena Pemerintah Indonesia selama ini berkomitmen kuat untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan solusi 2 negara sebagai langkah perdamaian di sana,” ujar Sukamta.