Awalan

Anies Unggah Ceramah Ustad Das'ad Latif soal Penutupan Tempat Ibadah

 


Aktivitas ibadah di masjid maupun musala seperti salat berjamaah, pengajian, majelis taklim, tahlil, istigasah dan sejenisnya di Jakarta sementara waktu dianjurkan dilakukan dari rumah.

Hal tersebut dilakukan sebagai ikhtiar memutus mata rantai virus corona baru alias Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan. Ditambah lagi dengan adanya varian baru saat ini yang mudah menular.

Namun tidak dapat dipungkiri, masih banyak masyarakat yang belum memahami hal ini. Sebagian masyarakat justru ada yang menilai peniadaan aktivitas di masjid ini sebagai pelarangan bentuk ibadah.

Padahal peniadaan sementara aktivitas di rumah ibadah ini sepenuhnya dikeluarkan pemerintah, melainkan atas persetujuan Majelis Ulama Indonesia.

Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa bersyukur karena Ustad Das'ad Latif berkenan memberikan penjelasan dan menjawab keresahan masyarakat itu melalui video ceramahnya.

"Saya sampaikan pada beliau ucapan terima kasih atas izinnya untuk boleh mengunggah ceramah ini," kata Anies lewat akun instagram resminya, Kamis (8/7).

"Sebuah pesan penting untuk kita renungkan sama-sama. Renungan dari seorang Ustadz yang cerdas dan selalu mampu melihat masalah dari sudut pandang yang baru," sambung Anies.

Menurut Ustad Das'ad Latif, Majelis Ulama Indonesia dihuni oleh para ahli dari berbagai bidang. Sehingga keputusan beribadah dari rumah hingga situasi terkendali dikeluarkan berdasarkan ilmu dan kajian.

"Tidak semua masjid di Indonesia ditutup, khusus Jakarta. Kenapa Jakarta? Terlalu banyak korban Covid-19 maka majelis ulama menganjurkan untuk sementara beribadah di rumah," jelas Ustad Das'ad Latif.

Yang tak kalah gaduh, banyak masyarakat yang bertanya kenapa masjid ditutup tetapi pasar di buka.

Menjawab hal ini, Ustad Das'ad Latif mengatakan karena fungsi masjid boleh dipindahkan dan dilakukan di rumah. Sementara kegiatan pasar tidak bisa dialihkan.

"Salat berjamaah boleh di rumah, berdoa boleh di rumah, ngaji boleh di rumah, zikir boleh di rumah, tapi fungsi-fungsi pasar tidak bisa kau gunakan ke rumah," jelasnya.

Ustad Das'ad Latif juga meminta masyarakat bijaksana dalam menerima pesan-pesan media sosial. Hal itu dikarenakan banyak pesan media sosial yang hanya berisi kebencian.

"Habis energi habis tenaga hanya untuk berdebat," tutur Ustad.

Yang tidak kalah penting, Ustad Das'ad Latif juga meningkatkan pengusaha untuk tidak aji mumpung dengan memanfaatkan kondisi Covid-19 untuk kepentingan bisnis.

"Kasihan masyarakat kita mereka hilang nafkahnya, mereka hilang lapangan kerjanya, mereka hilang keluarganya, lalu kau jadikan ini sebagai ladang bisnis? Demi Allah tidak berkah hidupmu sampai akhirat," tutup Ustad Das'ad Latif.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel