Ustadz Sofwan Nizhomi Sebut Orang yang Takut dengan Virus Corona Berarti Tak Takut Sama Allah
Ustadz Sofwan Nizhomi tiba-tiba menjadi sorotan publik usai menyampaikan khotbahnya tentang PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat Jawa-Bali.
Terkait hal ini, Ustadz Sofwan Nizhomi meyakini bahwa orang yang takut virus Corona tidak takut kepada Allah.
Bermula tentang pernyataan Ustadz Sofwan Nizhomi itu diposting oleh akun media sosial Twitter dengan nama pengguna @lettachantik.
Dalam unggahan tersebut, akun @lettachantik juga membuat tulisan berupa caption yang menyayangkan keberadaan seorang ustadz yang justru memprovokasi para pendengar.
Jika ditelusuri lebih jauh, video tersebut merupakan cuplikan dari ceramah Ustadz Sofwan Nizhomi.
Video sebenarnya berjudul ‘Tafsir Yasin Hamami Zaadah’ berdurasi 37:41 menit yang pertama kali diunggah oleh channel YouTube MRBJTV pada Jumat 2 Juli 2021.
Terlihat di Dalam cuplikan video tersebut, Ustadz Sofwan yang tampak mengenakan kopiah putih dan kemeja koko putih mengatakan PPKM darurat itu merupakan jebakan bagi umat Islam untuk tidak merayakan Idul Adha yang jatuh pada 20 Juli 2021.
“Ini orang lebih takut pada apa? Pandeminya. Tidak takut pada siapa? Allah SWT,” kata Ustadz Sofwan Nizhomi, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari YouTube MRBJTV.
Halaman:
Sumber: YouTube MRBJTV
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa jika seorang Muslim tidak takut kepada Allah, setan akan senang melihatnya.
Apalagi menurutnya, saat pandemi, ada setan berwujud manusia yang menakuti umat Islam dengan virus corona.
Dia bahkan mengklaim bahwa ada setan di tingkat RT (Rukun Tetangga) di tingkat tertinggi Kepala Negara.
Ia juga mengimbau agar jemaahnya tidak takut dengan virus corona dan PPKM, tetapi lebih takut kepada Allah.
“Kok sampe tanggal 20 (PPKM Darurat), tanggal 20 itukan ada iduladha dan ada potong kurban. Rupanya, untuk dihalang-halangi supaya tidak iduladha nih,” tutur Ustadz Sofwan Nizhomi.
Seperti diketahui, pelaksanaan PPKM Darurat Jawa-Bali sendiri akan berlaku mulai 3 hingga 20 Juli 2021. Selain itu, khatib juga menyebut kondisi saat ini yang lebih takut pandemi daripada Tuhan.***