Heboh Ikan Sidat dan Naga Raksasa di Sukabumi, Tangan Dingin Rian Jambrong Ada di Baliknya
Rian Jambrong (baju hitam) bersama warga melihat 'sidat', yang juga disebut lubang, di Sukabumi. /Tangkapan layar YouTube/Jambrong 99
PIKIRAN RAKYAT - Rian Jambrong, seorang pria asal Kota Sukabumi, Jawa Barat, menghebohkan jagat maya dengan ‘penangkapan’ ikan sidat raksasa di sebuah sungai.
Ia merupakan seorang seniman perajin kayu dan tanah liat, yang akhir-akhir ini populer dalam unggahan konten YouTube.
Betapa tidak, ia ‘menemukan’ sejumlah hewan raksasa dengan ukuran tak lazim, di sungai, hutan atau sawah.
Namun, sejumlah hewan unik itu, muncul dari tangan dinginnya sebagai perajin.
Jambrong, demikian pria berambut panjang ini disapa, merekam pembuatan replika hewan-hewan tadi, dan mengunggahnya ke YouTube.
Bahan yang digunakan, mudah ditemukan di alam, tempat dia memunculkan hewan-hewan fiktif itu. Yakni bambu dan tanah. Akan tetapi, tidak jarang dia menambahkan gabus untuk rangkanya.
Sejumlah video telah menggemparkan internet, hingga potongannya diunggah ulang berbagai akun media sosial, seolah nyata ada penemuan hewan raksasa.
Replika yang sudah ia ciptakan antara lain, kura-kura aldabra, iguana, belut purba, piton dan buaya raksasa. Di dalam hutan, ia pun sempat membuat replika naga yang memanjang menanjak.
Satu video yang menembus jutaan penonton berjudul ‘IKAN SIDAT RAKSASA SEBERAT 1 TON - TERTANGKAP OLEH WARGA’.
Video dimulai dengan penampakan replika seekor sidat raksasa di hadapan Jambrong, dua anak kecil, dan seorang pria yang sedang santai di bebatuan sungai.
“Penemuan sidat raksasa di leuwi lubang, mantap!” ujar mereka bersamaan.
Kemudian sejumlah warga pun mendatangi sidat dengan berakting mengaku baru kali ini melihat sidat sebesar itu. Tampak panjang sidat sekira 5 orang dewasa berbaring, dengan tubuh yang gempal dan licin.
Replika belut buatan Rian Jambrong (kanan), perajin asal Sukabumi, Jawa Barat. Tangkapan layar YouTube/Jambrong 99
Kemudian, ia membalut semuanya dengan tanah basah dari sekitar situ. Setelah mengering, calon replika sidat pun dicat warna serupa kulit sidat, dan ditimpa cat berkilau.
Dalam video lain, Rian Jambrong pun merakit tiruan belut terbesar, di tengah sawah. Dia menekankan, bahwa dalam pembuatan karya itu, telah memperoleh izin dari warga setempat.
Selain itu, tujuan dia membuat video-video penciptaan replika itu, hanya hiburan semata.
“Ini hiburan, jadi tidak ada unsur nakut-nakutin, dan menipu ya teman-teman,” ujar Jambrong, dalam video yang ia unggah di kanal YouTube Jambrong 99, 21 Agustus 2021.
Terungkap dalam video lainnya, bahwa karya-karya itu tidak dapat bertahan lama. Jika Anda mencoba mengunjunginya, mungkin sudah kembali menjadi tanah.
Soalnya, Jambrong pun pernah mengunjungi naga karyanya usai beberapa hari itu dibuat. Kondisinya sudah luntur dan hampir kembali menyerupai tanah di sekitarnya.***
Penampakan naga buatan Jambrong dari tanah. Tangkapan layar YouTube/Jambrong 99