Kisah Orang Rimba. Punya Uang Miliaran tapi Ditolak Bank hingga Kubur Harta di Tanah
Kehidupan orang rimba memang sangat unik bahkan menarik minat para peneliti dari luar negeri. Hidup di hutan dan tidak terpengaruh dengan modernisasi membuat semua tampak alami. Oleh sebab itu, jangan kaget kalau mereka berpenampilan sangat sederhana dari pada orang modern pada umumnya.
Di balik kesederhanaan orang rimba, sebenarnya ada juga yang ternyata kaya raya. Ya, beberapa orang rimba ini bahkan punya tanah yang luas. Namun sayang meskipun punya harta banyak, tapi untuk menabung di bank pun mereka tak bisa. Bahkan uangnya dimasukkan dalam tanah. Lalu benarkah hal itu? Simak ulasan lengkapnya.
Orang rimba yang menyimpan uang miliaran
Kisah orang rimba bernama Tarib yang berjabatan sebagai Tumenggung Air Hitam ini, sedang ramai dibicarakan. Ya, pasalnya dirinya diketahui sebagai seorang yang kaya meskipun tinggal di belantara. Dilansir dari laman Kompas, Tarib punya uang dengan nominal sampai Rp1,5 miliar hasil dari kebun sawit miliknya.
Sempat ditolak oleh bank
Tentunya terdapat rasa was-was dalam diri Tarib, apalagi dengan keadaannya di mana punya uang yang disimpan di tempat yang tak aman. Oleh sebab itu, dirinya sempat membawa semua uangnya ke bank supaya lebih aman. Namun sayang, yang terjadi malah dirinya ditolak oleh pihak bank meskipun membawa uang yang sangat banyak.
Hal itu karena Tarib tidak memiliki KTP dan kartu identitas lainnya, sehingga tidak memenuhi syarat administrasi. Tarib sempat merasa diperlakukan tidak adil oleh pihak bank. Hingga akhirnya dirinya punya kartu identitas, istrinya pun juga punya rekening sendiri meskipun hanya digunakan untuk kebutuhan penting saja.
Masuk Islam dan ditolak kembali oleh bank
Tarib memutuskan masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Jaelani. Ia dan istrinya hidup di kampung dan membaur bersama warga. Meskipun sudah punya kartu identitas, namun ada kalanya pihak bank menolak kembali permohonan dari pria yang saat ini dipanggil Haji Jaelani. Hal itu terjadi saat dirinya meminta pinjaman pada bank untuk melakukan perbaikan dan penanaman kembali di hutan.
Kasus lain pada orang rimba
Ternyata kisah serupa tidak hanya dialami oleh Jaelani. Dilansir dari laman Kompas, salah satu orang rimba bernama Pengindas, juga tak bisa mendapat pinjaman dari bank. Padahal pinjaman itu digunakan untuk mengembangkan usaha orang rimba. Dirinya ternyata tergabung dalam usaha kerajinan tangan bentukan KKI Warsi, yang menghasilkan kerajinan tangan yang dijual dengan harga yang lumayan.
Para orang rimba ini sebenarnya juga punya hak yang sama dengan warga Indonesia lainnya. Semoga ke depannya mereka mendapatkan fasilitas yang mewadahi dan dimudahkan segala prosesnya. Karena mereka juga punya kesempatan untuk maju yang sama dengan yang lainnya.