Awalan

Jangan Lakukan Ini, Kata Gus Baha Nabi Tak Ingin Umatnya Masuk Neraka karena Hal Sepele

 


Dalam satu ceramahnya Gus Baha mengatakan bahwa jangan sembarangan menuduh orang lain.

Karena menurut Gus Baha, Rasulullah SAW juga tidak menginginkan umatnya masuk neraka.

Lalu kata Gus Baha memang sebagian umat Islam masih kerap menuduh orang lain kafir, masuk neraka, atau Allah tidak akan mengampuninya.

Hal demikian dilontarkan dengan mudahnya tanpa merasa beban, bahkan mereka merasa dirinya paling benar.

"Padahal hal demikian bukanlah yang diinginkan Rasulullah SAW," kata Gus Baha dikutip mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Kisah lintas dimensi pada Sabtu, 27 November 2021.

KH Ahmad Bahaudin Nursalim menyampaikan hal demikian dengan cerita seorang ekstremis dan seorang moderat saat ceramahnya.

Ada seorang ekstremis, kata Gus Baha mengawali ceritanya, hendak mengebom tempat-tempat maksiat.

Di tempat tersebut, terdapat juga orang Islam, seorang moderat bertanya kepadanya, "Andaikan mereka nanti mati dalam keadaan demikian lalu mereka ke mana?"

Ekstremis tersebut tentu saja menjawabnya masuk ke neraka, sebab mereka mati dalam illanar, dalam keadaan maksiat kepada Allah.

"Lalu ditanya sama orang moderat, apa umatnya masuk neraka itu yang diinginkan Nabi?" kata Gus Baha melanjutkan ceritanya.

Si ekstremis kaget mendengar pertanyaan tersebut, orang moderat pun menyampaikan bahwa biar orang maksiat itu ditunggu pertaubatannya.

Sebab, Nabi tidak menginginkan umatnya masuk neraka.

"Dukhuluhum annar itu tidak muradan Nabi masuknya mereka ke neraka itu tidak diinginkan oleh Nabi," ujar Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.

Kemudian Gus Baha mengatakan bahwa cerita demikian ini juga terjadi pada zaman Nabi.

Suatu ketika, para sahabat hendak mengadili orang A'robiy karena bersikap tidak baik terhadap Rasulullah.

Pasalnya, orang tersebut menggerutu saat diberi uang sedikit oleh Nabi ketika ia memintanya.

Karena ada sikap mengkhawatirkan dari sahabatnya, A'robiy itu dipanggil kembali oleh Rasulullah SAW.

Nabi pun memberinya lebih banyak lagi sampai orang tersebut merasa puas.

Karena sudah puas, Rasulullah pun mengumumkan kepada para sahabatnya bahwa orang tersebut sudah puas.

Lalu kata Gus Baha, hal demikian dikonfirmasi oleh A'robiy itu.

Andaikan para sahabat tadi membunuh A'robi, tentu ia masih dalam keadaan membenci Nabi sehingga dapat membuat orang tersebut masuk neraka.

Sebaliknya, orang tersebut bahkan jadi mencintai Nabi setelah diberikan kepuasan yang cukup untuknya.

"Ketika si A'robi mencintai Nabi karena dibayar, itu cukup loh dalam Islam," pungkas Gus Baha.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel