Sebut Orang yang Wajib Didendami itu Orang Pelit, Gus Baha: Saya Kasih Tahu Alasannya
KH. Ahmad Bahaudin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha merupakan ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang Alquran.
Dalam salah satu pengajian Gus Baha pernah menyampaikan sifat orang yang wajib didendami itu adalah orang pelit.
Gus Baha mengungkapkan bahkan sebaik-baiknya nabi pun tetap dendam dengan orang pelit.
Maka dari itu Gus Baha melarang supaya kita jangan berteman dengan orang-orang pelit.
Meskipun demikian bukan berarti kita harus bersikap fanatik terhadap orang pelit kata Gus Baha.
Kita hanya harus menjauhkan sifat pelit tersebut supaya prilaku seperti itu tidak ada.
Dilansir mantrasukabumi.com dari kanal Youtube Dakwah Singkat Padat yang diunggah pada 11 Oktober 2019.
Gus Baha kemudian mengaitkan masalah ini dengan menceritakan kisah Nabi Khidir dan kaum orang-orang pelit.
Singkat cerita Nabi Khidir dan Nabi Musa singgah disalah satu kampung yang mana orang-orangnya memiliki sifat pelit (kikir).
Gus Baha menyampaikan jika kedatangan Nabi Khidir dan Nabi Musa singgah adalah karena untuk beristirahat.
Namun, bukannya diberikan makanan atau minuman kaum tersebut malah membiarkan Nabi Khidir dan Nabi Musa kelaparan.
Maka oleh karena itu Gus Baha mengatakan orang yang wajib didendami itu adalah orang pelit.
"Kita tahu cerita Nabi Khidir diantara ceritanya ada satu kaum itu pelit. Makanya orang pelit itu wajib didendami,"ucap Gus Baha.
Bahkan Gus Baha menuturkan jika seorang nabi yang terkenal baik dan mulia memiliki dendam dengan orang pelit.
Sebab, dalam hal ini seburuk-buruknya manusia adalah orang yang memiliki sifat pelit.
"Karena Nabi pun sebaik-baiknya sama orang tetap dendam. Karena buruk-buruknya orang adalah orang pelit," kata Gus Baha
Terus Gus Baha juga mengatakan jika tempatnya orang-orang pelit diakhirat yaitu dekat-dekat dengan neraka.
" 'Qoribun minannar' artinya ya dekat-dekat neraka. Jadi, kalau kalian tanya alamatnya (orang pelit), ya dekat-dekat neraka,' tutur Gus Baha.
Namun, meskipun demikian sikap Nabi Khidir patut diteladani, dimana beliau masih tetap sabar dan membantu kaum tersebut.
Sewaktu-waktu saat singgah disalah satu rumah Nabi Khidir membantu membenarkan salah satu tempat penyimpanan harta.
Meski Nabi Musa mengatakan agar jangan memperbaikinya tetapi Nabi Khidir terus melanjutkannya.
Kemudian Nabi Khidir mengatakan jika dulu tempat penyimpanan harta ini adalah tempat untuk memberikan sedekah yatim dan fakir miskin.
Sebab, dulu orangtua orang pelit ini adalah salah satu orang sholeh. Maka dari itu meski kita dendam dengan sifat anaknya.
Tetap kita tidak boleh membencinya, karena dulu orangtuanya merupakan orang yang terkenal karena kesholehannya.***