Awalan

Lupa dan Ragu Jumlah Rakaat ketika Sholat, Apa yang Harus Dilakukan? Baca artikel detikhikmah, "Lupa dan Ragu Jumlah Rakaat ketika Sholat, Apa yang Harus Dilakukan?" selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6400399/lupa-dan-ragu-jumlah-rakaat-ketika-sholat-apa-yang-harus-dilakukan. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

 


Salah satu permasalah seputar sholat yang kerap ditanyakan adalah lupa dan ragu jumlah rakaat yang telah dikerjakan. Jika itu terjadi, apa yang harus dilakukan?

Muhammad Jawad Mughniyah mengatakan dalam Al-Fiqh 'Ala al-Madzahib al-Khamsah, ulama semua mazhab sepakat bahwa meninggalkan salah satu rukun sholat dengan sengaja maka sholatnya batal. Namun, beda halnya ketika lupa dan ragu.Para ulama sepakat, apabila lupa dan ragu jumlah rakaat ketika sholat maka harus menggantikannya dengan sujud sahwi. Sujud ini dilakukan sesudah tasyahud dan sholawat nabi dan sebelum salam, demikian menurut pendapat ulama mazhab Syafi'i.

Wahbah az-Zuhaili dalam Fiqhul Islam wa Adillatuhu Jilid 2 berpendapat, sujud sahwi hukumnya wajib atas imam dan orang yang sholat munfarid akibat lupa.

Pelaksanaan sujud sahwi bersandar pada sebuah hadits yang berasal dari Abu Sa'id Al Khudri. Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى ثَلاَثًا أَمْ أَرْبَعًا فَلْيَطْرَحِ الشَّكَّ وَلْيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ فَإِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعْنَ لَهُ صَلاَتَهُ وَإِنْ كَانَ صَلَّى إِتْمَامًا لأَرْبَعٍ كَانَتَا تَرْغِيمًا لِلشَّيْطَانِ

Artinya: "Apabila kalian ragu dalam (jumlah bilangan rakaat) sholat, maka tinggalkan keraguan dan ambilah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia sholat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan sholatnya. Lalu jika ternyata sholatnya memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan." (HR Muslim)Tata Cara Sujud Sahwi saat Lupa Rakaat Sholat
Merangkum berita detikHikmah, berikut tata cara sujud sahwi karena lupa dan ragu jumlah rakaat sholat,

1. Dilakukan sebelum Salam
Tata cara sujud sahwi sesuai sunnah dilakukan sebelum salam. Sujud ini hanya perlu dilakukan sebanyak dua kali seberapa banyak pun kesalahan dalam sholat yang dilakukan.

Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Buhainah dalam hadits riwayat Imam al-Bukhari, beliau menjelaskan cara Rasulullah SAW melakukan sujud sahwi. Berikut haditsnya,

فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ

Artinya: "Setelah beliau (Rasulullah SAW) menyempurnakan sholatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam." (HR Bukhari dan Muslim)

2. Diawali dengan Takbir
Sebagian ulama berpendapat, wajib untuk melafalkan lafaz takbir sebelum sujud sahwi. Hal ini bersandar pada sebuah hadits yang berbunyi,

"Beliau (Nabi) sholat dua rakaat kemudian memberi salam kemudian bertakbir lalu sujud seperti sujud biasa atau lebih lama. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya lalu bertakbir kemudian meletakkan kepalanya lalu bertakbir lalu sujud seperti sujudnya yang biasa atau lebih panjang. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya dan bertakbir." (HR Bukhari dan Muslim)

3. Dilakukan Seperti Sujud Biasa
Sujud sahwi dilakukan sesuai dengan adab sujud biasa. Dalam artian, melakukan sujud dengan tujuh anggota tubuh yang menyentuh alas sholat atau lantai.

Ketujuh anggota tubuh itu yakni, kening, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki. Kemudian, menjauhkan kedua lengan dari kedua lambung, menjauhkan perut dari kedua paha, merenggangkan kedua lutut, dan membaca bacaan sujud sahwi.

Berikut bacaan sujud sahwi,

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

Arab-latin: subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw.

Artinya: "Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa."Syekh Abdullah Bafadhl dalam Kitab Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah mengatakan, seseorang dianjurkan untuk segera melakukan sujud sahwi bila jeda setelah salam masih singkat.

"Kesunahan sujud sahwi luput sebab salam secara sengaja, demikian juga luput bila lupa tetapi jeda setelah salam terlalu lama. Tetapi ketika jeda setelah salam cukup singkat, maka ia melakukan sujud sahwi. Artinya, ia kembali masuk ke dalam salat," kata Syekh Abdullah Bafadhl.

Selain dilakukan karena lupa dan ragu jumlah rakaat ketika sholat, sujud sahwi juga dilakukan ketika meninggalkan sunnah muakkad atau menambah sedikit perkataan, menambah bacaan Al Fatihah karena lupa, mengikuti orang yang sholatnya ada kekurangan, atau karena meninggalkan bagian tertentu.








Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel