Ada Pemuda yang Cuek Saat Rasulullah Ngaji di Masjid, Rosulallah Sampai Bilang Begini!
Ungkap Gus Baha, Rasulullah Saw Berkomentar dan bilang begini kepada pemuda yang lewat dengan santai membawa cangkul.Gus Baha menuturkan, para sahabat membenci dan mencibir pemuda yang leaw itu, karena dia tidak memperdulikan Rosulalah saat beliau ngaji di masjid.
Kata Gus Baha, hal itu membuat Rosulallah SAW angkat bicara berkomentar menanggapi para sahabat atas kejadian tersebut.Gus Baha mengatakan, dari komentar Rosulalah itu, akhirnya membuat sahabat sadar atas perbuatannya.
Lantas, apa komentar Rosulallah kepada para sahabat dan pemuda yang tidak memperdulikan Rosulallah saat ngaji di Masjid?
, bahwa Rosulalah berkomentar kepada para sahabt.Pada suatu waktu, Rosulallah SAW sedang melaksanakan ngaji bersama para sahabat di teras Masjid.Saat itu, tiba-tiba ada pemuda membawa cangkul melewati Rosulallah SAW dengan santainya.
"Pernah suatu saat Rosulallah SAW ngaji di Masjid, Nabi kalau ngaji di masjid itu suka di teras yang terbuka," ujar Gus Baha."Terus, ada pemuda dengan santainya membawa cangkul lewat, ngaji Rosulallah dilewatinya," ungkap Gus Baha.
Dari kejadian itu, para sahabat geram dan mencibir pemuda itu atas kelakuannya yang kurang baik.
"Singkat cerita, semua sahabat mencibirnya; Celaka betul pemuda itu, ada Rosulallah ngaji tidak ikut, dia berlalu saja bawa cangkul," jelas Gus Baha dari komentar para sahabat.Dari kejadian itu, Rosulallah SAW berkomentar kepada para sahabat."Kata Nabi; kamu jangan komentar demikian!
Bisa jadi dia kerja menafkahi ibunya yang lemah atau anaknya yang lemah," ucap Gus Baha.
"Dia juga ibadah, dan itu juga sunnahku," Ucap Gus Baha menjelaskan komentar Rosulallah."Makanya para sahabat sadar. Jadi, untuk meramaikan Islam itu tidak harus semuanya ngaji di Masjid," imbuhnya.
"Yang ingin bekerja biarkan saja ia bekerja
Yang penting kerjanya jangan jadi germo (mucikari), pengedar narkoba," ungkap Gus Baha."Kalau itu bukan bekerja, tapi perusak," ucap Gus Baha
Dalam artian, asalkan kerjanya bukan perkara yang dilarang, kita jangan mencibirnya karena tidak ngaji.Sebab, orang tersebut sedang menafkahi keluarga nya, dan hal itu sama bernilai ibadah.Tapi, jika pekerjaannya haram, maka kita harus mencegahnya, baik secara perbuatan ataupun secara lisan menasehatinya.Itulah penjelasan Gus Baha mengenai Pemuda Tidak Memperdulikan Rosulalah Saat Ngaji di Masjid.
Dan ternyata tetap bernilai ibadah jika dipakai untuk bekerja menafkahi keluarganya.***