Mengejutkan Begini Dampak dan Hukum Orang yang Memelihara Jin Pendamping Atau Khodam!
Dalam ngaji Gus Baha, menerangkan tentang bahaya khodam dan jin dalam sudut pandang Islam, hal ini tercantum dalam keterangan tafsir Alquran.Ulama ahli tafsir asal Rembang yaitu Gus Baha mengatakan, bahwa sebaiknya jangan mau miliki Khodam atau jin, karena hanya akan membuat tersiksa dunia akhirat.
Ucap Gus Baha, jangan coba-coba punya Khodam atau jin pendamping karena ada dampaknya, dan hal itu dilarang menurut sudut pandang hukum Islam.Ucap Gus Baha, efek negatif dari orang yang memelihara Khodam dan jin, bisa membuat seseorang mengalami siksaan di akhirat nanti.
Seperti yang dilansir Purwakarta News dari kenal YouTube Kajian Cerdas Official.
Ucap Gus Baha, sebagian kalangan masyarakat masih banyak orang yang ingin memiliki Khodam pendamping.Tutur Gus Baha, mengenai khodam dan jin pendamping, hal ini ada kaitannya dengan kisah Nabi Sulaiman dengan 1000 jin yang tidak benar."Nabi Sulaiman menguasai (memimpin) jin, di antara istrinya (yang berjumlah 1000) ada yang berperilaku tidak benar yang sering disebut Iblis" ujar Gus BahaGus Baha menjelaskan, Nabi Sulaiman memiliki cincin sebagai penakluk semua jin, sehingga tunduk terhadap perintahnya.Suatu ketika Nabi Sulaiman ingin pergi ke kamar mandi, lalu cincin tersebut diberikan kepada istrinya kata Gus Baha.
"Menurut cerita, Nabi Sulaiman mempunyai cincin, jika mau ke kamar mandi cincin tersebut dititipkan ke istrinya.
ketika masih di kamar mandi, cincin tersebut diberikan mitra jin-nya Nabi Sulaiman," jelas Gus Baha.Gus Baha mengatakan bahwa jin tersebut bisa menyulap wajahnya sendiri persis seperti Nabi Sulaiman.Lalu jin tersebut duduk di singgasana, dan seperti biasa, semuanya pun tunduk pada jin tersebut," ucap Gus Baha.
Nah, ketika Nabi Sulaiman keluar dari kamar mandi, Nabi Sulaiman dianggap sebagai orang gila karena sudah mengaku raja.“Sulaiman yang asli akhirnya mondar mandir di jalan untuk mengaku sebagai Sulaiman yang asli.Akan tetapi, orang menganggap orang gila, karena ada Sulaiman yang dianggap asli sedang memimpin kerajaan," tegas Gus Baha.
Setelah itu Nabi Sulaiman menangis dan berdoa kepada Allah SWT, sebagaimana diungkapkan dalam surat Shad ayat 35 yang artinya:
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha PPemberi.”Berkat ketaatan Nabi Sulaiman kepada Allah SWT, akhirnya Nabi Sulaiman kembali memimpin kerajaan tersebut.
Setelah itu, turunlah ayat Al-Qur'an surat Al-Baqarahayat 102 yang artinya:Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman, padahal Sulaiman tidak kafir, hanya setan-setanlah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia,”Ayat ini kata Gus Baha menjelaskan bahwa Nabi Sulaiman bukanlah orang kafir.
Ucap Gus Baha menegaskan, bahwa sejak dulu rekayasa tentang ilmu sihir sudah ada.
“Buku sihir diselundupkan, seakan-akan karangan Nabi Sulaiman, yang disebut kalauzaman sekarang Primbon," tegas Gus Baha.***