Ponpes Miftahul Huda Pandeglang Cetak Santri Hafal Qur’an
Pondok pesantren (Ponpes) Miftahul Huda di Kampung Pasirkalapa, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten siap mencetak lulusan yang hafal qur’an 30 Juz dan bisa diterima bekerja dipemerintahan dan swasta terlebih diterima menjadi polisi.
Hal itu disampaikan Pimpinan Ponpes Miftahul Huda, KH Endin Jaenudin pada acara Walimatutasyakur Imtihan Wa Khotmil Qur’an Binnador dan Bilgoib 30 Juz dan Juz ke 30, Minggu (17/12/2022) yang dihadiri Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi PKS, Hj.Nurul Wasiah dan Camat Pandeglang, Bambang S.
Menurut KH.Endin Jaenudin, bahwa saat ini banyak ponpes salafi yang santrinya berkurang. Namun dirinya bersyukur hingga saat ini Ponpes yang dipimpinnya masih tetap berdiri dengan membuka pendidikan formalnya dari mulai PTQ, Madrasyah Diniyah Takmaliyah (MDT), SMP IT hingga SMK.
“Ini berkat kerja keras anak-anak saya yang telah lulus dari Ponpes dan Pendidikan Formal hingga perguruan tinggi. Meski dengan pendidikan formal yang ada di Ponpes Miftahul Huda tetapi yang diutamakan adalah pendidikan agama bisa ngaji,” terang KH.Endin.Ditambahkannya, acara ini adalah bagaimana untuk mempersatukan para santri dalam lebih meningkatkan kemampuan dalam mengaji.
“Alhamdulillah santri-santri kita mendapatkan juara MTQ Tingkat Provinsi Banten. Begitu juga lulusan di SMK Muftahul Huda nanti bisa diterima di kepolisian atau lembaga lainya bagi yang hafal al-qur’an 30 Juz,” pungkasnya.
Sementara Anggota DPRD Banten dari Dapil Pandeglang, Hj.Nurul Wasiah pada kesempatan itu juga menyampaikan, bahwa salah satu bentuk untuk mencegah budaya luar diera yang serba modern ini, masyarakat diharapkan untuk menitipkan anak-anak di Pondok pesantren (Ponpes) dalam mendapatkan ilmu agama agar bisa meningkatkan tauhid dan ahlak yang baik sesuai tuntunan Rasullah SAW.
Dikatakan Nurul, bahwa menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap manusia terutama para orang tua yang harus menitipkan ke ponpes yang ada sebagai bekal di dunia dan akhirat kelak.
“Mungkin saat ini kita bukan siapa-siapa, tetapi anak-anak kita klak bisa mengangkat drajat para orang tua dengan ilmu dan pendidikan yang didapat dari Ponpes Miftahul Huda ini yang telah membuka pendidikan agama dan formal dibawah pimpinan KH.Endin Jaenudin ini,” tutur anggota dewan dari kaum perempuan ini.
Dirinya sebagai anggota DPRD Provinsi Banten mengapresiasi dan bangga terhadap pimpinan Ponpes Miftahul Huda yang telah berhasil mengembangkan pendidikan ilmu agama dan formal dari mulai MDTA hingga MTS juga SMK tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi atas perjuangan pimpinan Ponpes Miftahul Huda untuk mendirikan Ponpes dengan fasilitas seadanya hingga terus maju sampai saat ini untuk mendidik anak-anak kita mendapatkan ilmu agama,” kata Nurul yang juga sebagai wali murid di Ponpes tersebut.
“Saya juga mohon doanya, sebagai wujud perhatian dewan. Saat ini DPRD Banten sedang membuat regulasi atau Peraturan daerah (Perda) tentang Fasilitasi Ponpes dan Zakat yang masih digodog. Dan kami kedepan ingin sekali punya Gubernur Banten dan Bupati yang pro kepada Pondok Pesantren dan sarana keagamaan,” sambungnya lagi.
Ditambahkan Nurul, bahwa perhatian pemerintah kepada pendidikan negeri saat ini sudah bagus dari mulai sarana prasarana gedung hingga kesejahteraan guru dan dana BOS cukup bagus dan besar. Akan tetapi kepada Ponpes dirasakan masih kurang.Maka itu, saya sebagai anggota dewan dari perempuan meskipun latar belakang pendidikan adalah bidan, tetapi saya insyallah konsen memperjuangkan pendidikan di Ponpes dan keagamaan, karena itu pagar-pagar tauhid untuk anak-anak kita mendapatkan pendidikan agama yang baik. Dan ponpes Miftahul Huda adalah salah satu cikal bakalnya yang membentuk anak-anak menjadi ulama,” pungkasnya. (Den)