Alasan Pengantin Wanita di Lombok Minta Mahar Seperangkat Kain Kafan, Tak Mau Mobil: akan Kita Bawa
Pernikahan pasangan di Lombok ini tengah menjadi perbincangan.
Pasalnya si pengantin wanita meminta mahar yang tak biasa.
Sang pengantin wanita meminta calon suaminya memberikan mahar pernikahan berupa seperangkat kain kafan.
Si pengantin pria pun sempat kaget.Alasannya pun terungkap.Dikutip TribunJatim.com dari TribunSumsel, pernikahan pasangan pengantin tersebut diketahui terjadi di Prapen, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pernikahan ini dinilai tak biasa sebab biasanya mahar yang diberikan biasanya berupa emas atau uang.
Namun baru-baru ini tengah beredar di Tik Tok, salah satu akun @panggilaku_panda, yang memperlihatkan momen pasangan pengantin di Lombok Tengah ini melangsungkan pernikahannya dengan mahar kain kafan.Tak hanya bermahar seperangkat kain kafan, pasangan tersebut juga menyertakan uang Rp 2,5 juta.Sontak pasangan pengantin yang bernama Hapipi (47) dan Baiq Sri Ratna Wahyuningsih (45) ini pun viral di media sosial lantaran mahar mereka yang dinilak unik.
Ternyata si mempelai pria mengaku jika seperangkat kain kafan dan alat kematian berdasarkan keinginan mempelai wanita sendiri.
"Saya bertanya mahar yang kamu minta, langsung dia menjawab seperangkat kain kafan, saya kaget bahkan saya tawarkan berkali-kali gak ada yang lain atau bisa diganti yang itu, dia tetap minta main kafan," ujar pengantin pria, Hapipi.
Sementara pengantin wanita menjelaskan bahwa mahar yang ditawarkan sang pengantin pria merupakan hanya kesenangan dunia, menurutnya yang pasti dibutuhkan dan dibawa saat mati ialah kain kafan.
"Kendaraan roda empat pun dia tawarkan ke saya, tapi saya kira kendaraan roda empat itu hanya dunia kan, meskipun kita akan butuh juga akhirnya, tapi yang pasti kita butuhkan sampai kita mati nanti atau meninggal nanti itu cuma kain kafan yang akan kita bawa mati," jelas pengantin wanita, Wahyuningsih.Mahar kain kafan pun diletakkan di tempat terbuka dalam rumah yang mudah dilihat orang.
Hal itu dilakukan berharap agar orang yang melihat dapat selalu mengingat kematian sehingga dapat menjalani kehidupan dengan baik dan penuh rasa syukur.Sementara itu pada 2021 lalu, viral seorang pria memberikan mahar berupa ular Piton kepada wanita yang dinikahinya.Begitulah momen sakral itu dilalui pasangan bernama Sigit Setiawan dan Tiara Puspita.
Keduanya adalah pencinta reptil.
Demikian sejumlah kisah unik antara ular dan manusia.Kisah lainnya adalah bagaimana seorang wanita menikah dengan seekor ular king cobra.
Kembali lagi ke kisah pasangan yang menikah dengan mahar ular piton tadi, mereka menikah dengan mahar ular piton, Jumat (22/1/2021) di Kantor Urusan Agama (KUA) Sukaraja, Kabupaten Bogor.Melansir dari kanal YouTube djo kobray via BangkaPos, Sigit dan Tiara memang menyukai reptil, khususnya ular.
Keduanya bertemu di sebuah komunitas pecinta reptil.
“Sebenarnya dari awal kan saya suka reptil, terutama ular. Nah, di situ saya gabung ke komunitas, ketemulah istri saya ini, kebetulan dia juga suka uler,” ungkapnya.
Sigit mengatakan bahwa ia pernah berbicara kepada Tiara suatu hari nanti akan memberikan mas kawin berupa ular dan Tiara mengiyakan.
“Nah saya pernah bilang kalo nikah ngasih mas kawin uler, kebetulan dia mau, yaudah di situ terus konsepnya uler,” imbuhnya.Mahar ular yang diberikan Sigit kepada Tiara merupakan ular piton albino yang masih kecil.
Ular tersebut terlihat berwarna kuning kemerahan yang masih kecil untuk ukuran ular piton.
Sigit berhasil mendapatkan ular yang diinginkan Tiara dari seorang teman yang membudidayakan ular tersebut.
“Ini kebetulan juga peternaknya temen sendiri. Pas baru netes, sebulan yang lalu, langsung saya beliin yang ini,” jelasnya.Selain seekor ular piton albino, Sigit juga memberikan cincin emas dan seperangkat alat salat sebagai maharnya.
Pernikahan Sigit dan Tiara ini pada mulanya mendapat penolakan dari keluarga.
Namun keduanya berhasil meyakinkan kembali dan bertekad akan menjadi pecinta reptile bersama-sama.Ke depannya, Sigit dan Tiara akan mengerjakan usaha ternak ular untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.