Dikaitkan dengan Kiamat, Makkah Hijau Ada Penjelasan Ilmiahnya Baca artikel detikTravel, "Dikaitkan dengan Kiamat, Makkah Hijau Ada Penjelasan Ilmiahnya" selengkapnya https://travel.detik.com/travel-news/d-6509307/dikaitkan-dengan-kiamat-makkah-hijau-ada-penjelasan-ilmiahnya. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Rabu, 11 Januari 2023
Edit
Lingkungan Makkah yang menghijau menghebohkan masyarakat. Banyak yang mengkaitkan dengan pertanda kiamat tapi ada penjelasan ilmiah di balik fenomena ini.Menurut Arabia Weather, Minggu (7/1), citra satelit Terra yang dikeluarkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menangkap view hijau di beberapa wilayah di Arab Saudi. Vegetasi hijau tersebut muncul di daerah gurun yang kering, seperti kota Makkah, Jeddah, dan Madinah.
Dikutip dari The Islamic Information, tercatat aktivitas curah hujan tinggi di Arab Saudi sejak Desember 2022. Curah hujan itu terjadi dengan kecepatan yang sama dan hampir terus-menerus dalam durasi panjang. Akibatnya, beberapa daerah, terutama di wilayah barat Arab Saudi, tertutup tanaman hijau.
Senada blog lokal Saudi, Haramain Sharifain, juga menyebut pegunungan Makkah itu diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi akibat adanya upper depression atau depresi lapisan atas pada sudut yang tidak biasa di daratan Mesir dan menuju ke bagian utara. Depresi merupakan sistem tekanan rendah yang terjadi ketika cuaca didominasi kondisi tidak stabil. Hal itu disampaikan Arabia Weather.
Sementara itu dikutip dari CNN Indonesia, selain karena faktor hujan, para ahli juga menyebut tumbuhnya tanaman hijau di daerah gurun bisa dibantu modifikasi teknologi. Sebuah studi pada 2018 mengungkapkan penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) dalam jumlah besar dapat membantu penghijauan di gurun.
-ADVERTISEMENT-
Para peneliti memanfaatkan efek PLTS dan PLTB yang dapat meningkatkan panas dan kelembapan di area sekitar Gurun Sahara yang mempengaruhi potensi tumbuhnya tanaman.
"Peningkatan curah hujan ini, pada gilirannya, mengarah pada peningkatan tutupan vegetasi, menciptakan siklus yang positif," kata Yan Li, co-lead peneliti studi yang juga seorang peneliti postdoctoral bidang sumber daya alam dan ilmu lingkungan di University of Illinois, seperti dikutip LiveScience.
"Pemanasan malam hari yang lebih besar terjadi karena turbin angin dapat meningkatkan proses pencampuran vertikal dan menurunkan udara yang lebih hangat dari atas," tulis para peneliti dalam studi tersebut.
Selain itu, para peneliti menemukan peningkatan hujan rata-rata sebanyak 0,25 milimeter per hari di daerah dengan PLTB.