Gus Baha: di Kitab Tasawuf Tidak Ada Bab Kikir yang Ada Hanya Bab Tamak, Simak Penjelasannya
KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Baha mengatakan, dalam Tasawuh tidak ada bab kikir, yang ada hanya bab tamak.
Seperti yang diketahui, Gus Baha dikenal sebagai ulama kalau ceramah atau mengisi pengajian selalu riang gembira dan dapat membawakan sesuatu persoalan dengan cara yang jenaka.
Termasuk saat Gus Baha menjelaskan tentang definisi kikir dan sombong seperti yang dilansir dari kanal YouTube SAMPUL DAKWAH yang diposting pada 5 November 2020.
Ulama asal Rembang ini mengatakan, sebenarya manusia itu tidak kikir jika tidak saling kenal.Namun manusia menganggap orang lain kikir jika saling kenal. Menurutnya hal tersebut dikarenakan manusia itu tamak (berharap) kepada yang ia kenal.
“Ini latihan cerdas. Definisi kikir itu apa coba, tidak pernah memberi kamu kan?Artis-artis Jakarta, tokoh-tokoh nasional pernah tidak memberi kamu ,tidak kan? tapi tidak pernah kamu vonis kikir. Karena kamu tidak pernah tamak (karena tidak kenal),” ujar Gus Baha.Kalau pacar kamu kok kamu ditraktir terus. Istri kamu atau mertua kamu tidak memberi warisan kamu bilang kikir tidak? Sebabnya kamu kikir betul apa tamak (berharap),” sambung Gus Baha.Oleh karena itu, lanjut Gus Baha, di kitab Tasawuf itu tidak ada bab kikir yang ada hanya bab tamak. Hal tersebut dikarenakan asal-usul memvonis orang yang ia kenal kikir itu karena orang tersebut tamak.Maka jangan banyak kenal orang, nanti banyak yang menghukumi kamu (kikir),” ungkap Gus Baha.
Tidak hanya soal kikir, Gus Baha menambahkan, bahwa sombong juga begitu. Dalam tasawuf tidak ada bab sombong, karena orang menghukum orang lain sombong hanya karena ingin dihormati.Ada orang tidak kenal terus lewat saja tidak tanya kamu kamu bilang sombong, tidak kan? Tapi kalau kenal, oh sombong sekali kenal tidak negur,” jelas Gus Baha.
Mari merenung, apakah kita masuk golongan tamak atau tidak.***