Pasca Penyerangan Santri, Pondok Lirboyo Dijaga Ketat Polisi
Pasca kejadian penyerangan gank motor terhadap santri Pondok Pesantren Lirboyo. Kekuatan penuh diterjunkan jajaran Polres Kediri Kota dalam pengamanan di kawasan Pondok Pesantren Lirboyo, mulai Minggu malam hingga Senin dini hari.
Sedikitnya 95 anggota diterjunkan di seluruh pintu masuk dan empat persimpangan jalan besar. Yaitu di Perempatan Muning Lirboyo, Perempatan Tamanan, Perempatan Sukorame dan Perempatan Jalan Veteran.
“Kami kerahkan 95 personil, dari Polres Kediri Kota dibantu polsek jajaran,” ungkap Kasubag Humas Polres Kediri Kota, Iptu Nanang Setyawan. Pengamanan ini akan terus berlanjut hingga keadaan dinyatakan aman khususnya bagi santri yang mencari ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo.Disampaikan Agus Muhtadi Makmun, Ketua Harian Pencak Dor GASMI, yang juga keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo. Bahwa saat kejadian, dirinya tidak berada di tempat namun kemudian mendatangi lokasi. “Memang benar ada sekelompok anak muda naik motor hendak menyerang santri kami. Ini menunjukkan aparat keamanan lengah dan tidak mampu melakukan langkah antisipasi,” terangnya, dikonfirmasi Minggu sore.
Memang ada satu anak santri mengalami luka lebam di kelopak mata bagian kiri, lanjut Gus Muh sapaan akrabnya. Namun kejadian ini rupanya empat hari lalu, saat santri ini beli makanan di depan SPBU Mojoroto. “Tiba-tiba santri ini diserang kelompok motor tidak dikenal, kemudian terkena pukul di bagian mata. Saat malam Minggu, santri ini mendapat tugas jaga pondok,” jelasnya.
Namun di balik semua ini, Gus Muhtadi menjadi teringat amanah almarhum KH. Maksum Djauhari akrab Gus Maksum. “Bila berusaha mengusik Pondok Lirboyo, berarti keadaan Indonesia tidak baik-baik saja. Harus ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum, dan kita semua dituntut untuk turut serta membela diri. Sebenarnya semua perguruan silat baik, namun terkadang ada oknum yang berusaha memanfaatkan,” imbuhnya.
(sumber : kediritangguh.co)