Awalan

INILAH 7 Pesan Ajaran Sunan Drajat agar Hidup Bermartabat dan Bermanfaat


 Sunan Drajat adalah seorang Waliyullah yang ada di Jawa Timur. Tepatnya berada di wilayah pantai utara Kabupaten Lamongan.

Sunan Drajat merupakan anak dari Sunan Ampel dan adik dari Sunan Bonang, Tuban.

Sunan Drajat mengembangkan dakwah Islam melalui jalur pendidikan moral. Ia juga sangat puduli terhadap masyarakat miskin.

Sunan Drajat selain mengajar mendidik masyarakat dengan agama, beliau juga mendidik dan membekali keterampilan guna menciptakan kemakmuran dan juga kesejahteraan umat.

Dalam upaya tersebut Sunan Drajat mengajarkan masyarakat berbagai teknik-teknik untuk membuat rumah dan lainnya.

Beliau juga terus menanamkan solidaritas sosial serta nilai-nilai gotong royong.

Diambil dari berbagai sumber berikut pesan Sunan Drajat, di antaranya:

1. Memangun Resep Tyasing Sasoma 

Maksud dari pesan ajaran Sunan Drajat lebih kurangnya bahwa manusia hidup hendaknya bisa bersikap dan berbuat untuk tidak menyakiti hati sesamaKita hidup mestinya selalu berhati-hati dalam berbicara atau berbuat agar tidak menyinggung perasaan hati orang lain.

 

2. Jroning Suka Kudu Eling lan Waspada

Pesan ajaran ini mengingatkan kepada manusia agar tidak berlebih-lebihan ketika  berpesta pora dalam kondisi gembira.

Sunan Drajat mengajak agar tetap ingat dan waspada ketika kita berada dalam luapan kegembiraan hidup. 

Secara lembut beliau berpesan untuk senantiasa bersyukur terhadap nikmat yang diterimanya. Dan hendaknya kebahagian tersebut juga bisa dirasakan orang  lain pula, baik dengan bersedekah ataupun lainnya.

3. Laksmitaning Subrata Tan Nyipta Marang Pringgabayaning Lampah 

Setiap orang hidup pasti memiliki cita-cita luhur. Dan dalam pencapaiannya bakal banyak mendapat rintangan, karenanya jangan takut dan surut. Tetaplah yakin untuk terus melangkah ke depan.

 

4. Mèpèr Hardaning Pancadriya

Arti dari pesan ajaran Sunan Drajat ini adalah kita harus selalu menekan gelora nafsu-nafsu.

Manusia diajak agar mampu mengendalikan nafsu yang ada pada dirinya. Jangan sampai malah diri pribadi kita diuasai olwh nafsu tersebut.Secara kodrat manusia hidup dibekali nafsu, namun tujuannya bukan untuk dikendalikan oleh nafsu itu melainkan pribadi Manusia lah yang harus mengendalikannya  agar  terarah dengan tepat dan benar.

 

5. Heneng-Hening-Henung 

Arti pesan ajaran ini menjelaskan bahwa dalam diam kita akan.menemukan keheningan dan dalam keheningan kita akan menemukan sebuah tujuan.

Pesan ini seperti mengajak manusia terus melakukan perbaikan diri dengan  memperbanyak perenungan atau muhasabah.6. Mulya Guna Panca Waktu Pesan ajaran ini mengingatkan umat islam akan pentingnya sholat lima waktu (fadlu).

Diantara hikmah yang terkandung di dalam sholat tersebut kita akan merasakan kebahagiaan lahir dan batin.

 

7. Mènèhana teken marang wong kang wuta, Mènèhana mangan marang wong kang luwé, Mènèhana busana marang wong kang wuda, Mènèhana ngiyup marang wong kang kodanan.

Arti dari pesan ini adalah memberi tongkat pada orang buta, kasih makan pada orang yang lapar, memberi pakaian pada orang yang telanjang.Selanjutnya beri tempat berteduh pada orang yang kehujanan, menabur ilmu agar orang menjadi pandai, menyejahterakan kehidupan masyarakat yang miskin.

Jangan lupa pula ajarkan kesusilaan pada orang yang tidak punya malu, serta jadi perlindungan bagi orang yang menderita.

Ajaran di atas disamping memiliki makna yang arti sebenarnya juga punya makna konotasi yang dalam.Kita diajak agar bisa menjadi penuntun bagi mereka yang belum tahu cara beragama  dengan memjasikan diri kita sebagai suri tauladan yang baik.

Kita diajak untuk perbanyak sedekah pada orang yang tidak mampu baik harta ataupun ilmu.

Menjadi pengayom atau pelindung bagi kaum lemah yang tertindas, menjaga fitrah manusia sebagai makhluk yang sempurna. *

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel