Haru Kisah Mualaf Pria Texas yang Tuntun Neneknya Masuk Islam Sebelum Meninggal
Kisah mualaf datang dari seorang pria asal texas Amerika Serikat bernama Brandon yang merupakan seorang mualaf dan ingin mengajak neneknya juga masuk islam. Brandon sudah masuk islam sejak tahun 2014 silam dan kemudian ia gencar berdakwah untuk menyebarkan Islam.
Diakui oleh Brandon bahwa tantangan terbesarnya dalam berdakwah justru datang dari orang tuanya sendiri. Orang tua Brandon yang menolak kuat membuat Brandon terkadang harus berdakwah secara diam-diam kepada sang nenek.
Dalam sebuah wawancara di YouTube Ayatuna Ambassador, Brandon menceritakan kisah mualafnya dan usahanya mengajak sang nenek untuk masuk Islam. Satu hal yang membuat Brandon tidak tenang dan merasa menyesal adalah karena sampai sang nenek tutup usia dirinya belum sempat mengajarkannya sholat.
Saat hendak mengajak neneknya yang pada saat itu berusia 93 tahun untuk masuk Islam, Brandon membacakan Al-Quran dan menerjemahkannya dalam bahasa Inggris. Ia juga menceritakan tentang Nabi Muhammad kepada neneknya dan mulai mengajak untuk membaca syahadah.
Apakah nenek percaya dengan apa yang saya bacakan barusan dan Nabi Muhammad adalah Nabi sama seperti Yesus, Musa dan Ibrahim?” tanya Brandon kepada neneknya
Tentu saja,” jawab sang nenek dari cerita Brandon.
“Apa nenek ingin mengambil langkah awal untuk dapat jaminan masuk surga dan menjadi bagian dari umat Nabi Muhammad dengan berucap syahadah bersama saya?” tanyanya lagi.
“Baik akan saya lakukan,” kata sang nenek.
Nenek Brandon pun akhirnya bersyahadah dalam bahasa Inggris dan Arab dengan disaksikan oleh istri, anak dan iparnya. Setelah mengucap syahadah, tak lama sang nenek pun meninggal dunia.
Dalam kisah mualaf ini, ada satu hal yang membuat Brandon tidak tenang adalah karena sampai sang nenek meninggal dirinya belum sempat mengajarkannya sholat. Hal itu lantaran kondisi sang nenek yang pada saat itu juga memburuk.
“Saya ingin mengajarkan sholat meski sudah usia 90 tahunan, namun keadaannya juga memburuk setelah itu,” ujar Brandon.
“Saya menangis sejadi-jadinya saat dia wafat, saya menyesali diri saya sebab Allah akan meminta pertanggung jawaban saya karena tidak mengajarinya sholat,” sambungnya.
“Brandon kamu belum mengajari aku cara sholat (cerita mimpi Brandon), maka saya ajari ia cara sholat di dalam mimpi lalu ia ikut sholat bersama kami di dalam Masjid,” ungkapnya.
Setelah mendapatkan mimpi yang luar biasa itu, Brandon pun merasa lebih lega dan senang karena sudah bisa mengajari neneknya sholat setelah menjadi seorang Muslim. Dirinya percaya bahwa syahadah sang nenek diterima oleh Allah SWT.
“Bagi saya ini sebuah kabar gembira, InsyaAllah syahadahnya diterima,” tambahnya.
“Hati saya bisa tenang, saya berdoa untuknya. Alhamdulillah, semoga Allah merahmatinya,” tandasnya.