UAH Dituding Tidak Transparan Soal Donasi Palestina, Fahd Pahdepie: Ini Buktinya!
Akhir-akhir ini isu transparansi aliran dana donasi yang dilakukan Ustaz Adi Hidayat (UAH) kian menghangat.
UAH diketahui berhasil menggalang donasi untuk Palestina sekitar Rp30 M.
Hal tersebut dikonfirmasi UAH di dalam unggahan Instagram resminya pada 27 Mei lalu.
"Alhamdulillah! Donasi untuk Palestina tahap pertama telah selesai digalang," tulis UAH pada 27 Mei 2021 dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Instagram @adihidayatofficial.
"Uang tunai sebesar kurang lebih Rp30 M terkumpul sebagai bentuk dukungan rakyat Indonesia untuk kemerdekaan negara Palestina," sambungnya.
Banyak yang mempertanyakan ke manakah aliran dana yang digalang UAH itu mengalir.
Masyarakat meminta UAH soal transparansi penggunaan dana donasi yang bisa dibilang mencapai angka fantastis tersebut.
Halaman:
Editor: Tita Salsabila
Sebagian masyarakat yang lain meminta agar UAH melakukan audit terhadap dana donasi Palestina tersebut.
Salah seorang perwakilan UAH yang juga penulis, Fahd Pahdepie membeberkan bukti-bukti transfer aliran dana donasi Palestina tersebut.
"Sejak kemarin berseliweran pertanyaan yang senada dari sebagian orang yang terus menaruh curiga, untuk tidak dikatakan framing: Kalau bantuan donasi UAH sudah disalurkan, mana bukti transfernya?," tulis Fahd Pahdepie dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Facebook Fahd Pahdepie pada 1 Juni 2021.
Fahd Pahdepie kemudian menyinggung tentang narasi-narasi negatif yang beredar di media.
"Kemudian narasi-narasi itu berkembang seolah bukti transfer memang tidak ada, bahwa kami hanya punya foto-foto seremonial, pengumuman-pengumuman video yang tidak punya bukti yang valid," tulis Fahd Pahdepie.
Fahd Pahdepie kemudian menjelaskan bahwa bukti transfer donasi Palestina yang dilakukan UAH tersebut memang benar adanya.
Fahd Pahdepie melampirkan beberapa bukti transfer aliran dana donasi tersebut.
"Saya sengaja mengunggah dua saja bukti transfernya. Dua dulu," tulis Fahd Pahdepie.
"Sisanya saya undang Mas Guntur Romli, Eko Kuntadhi dan semua yang mempermasalahkan secara terbuka untuk datang dan melihat sendiri," tulis Fahd Pahdepie.
Fahd Pahdepie mengungkapkan dana donasi Palestina itu sedang diaudit oleh auditor eksternal.
Soal penyaluran dana donasi tersebut, Fahd Pahdepie mengungkapkan dana tersebut akan digunakan untuk pendidikan anak-anak Palestina dan beasiswa pelajar Palestina yang kuliah di Indonesia.
"Ada dana sekitar Rp6,3 miliar yang diperuntukkan untuk pendidikan anak-anak Palestina dan beasiswa pelajar Palestina di perguruan-perguruan tinggi di Indonesia yang kami siapkan," tulis Fahd Pahdepie.
Penyaluran donasi Palestina yang digalang UAH tersebut akan dilakukan secara bertahap bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkemuka.
Fahd Pahdepie menegaskan penggalangan dana ini bukan penggalangan dana abal-abal dan fiktif.
"Izin kami ada. Yayasan kami valid. Rekening kami terbuka dan bisa disupervisi langsung oleh bank BUMN-nya. Audit oleh Kantor Akuntan Publik sudah dilakukan. Audit eksternal sedang dilakukan," tulis Fahd Pahdepie.