Inilah Nasib Orang di Akhirat jika Tidak Melunasi Utang di Dunia, Gus Baha: Kayak Apa Celakanya Itu
K.H Ahmad Bahaudin menjelaskan bagaimana nasib seseorang yang meninggal dunia dan meninggalkan utang yang belum terselesaikan.
Di dalam Islam soal pinjam meminjam uang harus disertai dengan akad jangka waktu atau perjanjian pelunasan.
Selain itu, dalam hukum pinjam meminjam, terutama uang, tidak boleh mengambil bunganya karena itu bisa disebut riba.
Gus Baha mengatakan apabila utang di dunia tidak bisa dilunasi maka harus di selesaikan di akhirat.
Dilansir PortalJember.com dari channel YouTube Ugar02 yang diunggah 21 November 2021, berikut penjelasan Gus Baha selengkapnya.
Mengenai hal tersebut Gus Baha menceritakan ada seseorang yang mempunyai utang dengan jumlah tertentu.
“Singkat cerita orang itu tidak bisa bayar sampai akhirat,” katanya.
Menurutnya, aturan Allah orang yang punya utang tapi tidak bisa bayar harus diaudit atau diselesaikan di akhirat.
“Kalau tidak bisa diselesaikan di dunia, diselesaikan di akhirat,” kata Gus Baha.
Sampai di akhirat orang yang memiliki utang tersebut ditagih dan tidak mampu bayar.
“Karena di akhirat sudah tidak ada kredit, tidak adad ATM, ngak ada apa saja,” ujarnya.
Kemudian Allah memberikan solusi, yakni kebaikan orang yang berutang diberikan kepada orang yang diutangi.
“Ternyata kebaikan dia tidak cukup juga (untuk melunasi),” tutur Gus Baha.
Akhirnya kejelekan orang yang memberi hutan diberikan kepada yang berutang.
“Kayak apa celakanya. Kebetulan yang ngutangi salahnya banyak, ini kan repot,” ucapnya.
Oleh sebab itu Gus Baha berpesan jangan sampai utang itu tidak dilunasi karena akan tetap ditagih sampai akhirat.
Usahakan permasalah yang terjadi di dunia diselesaikan di dunia pula.***