8 Ciri Wali Abdal Menurut Mbah Sholeh Darat Semarang, Salah Satunya Dermawan, Nyah Nyoh
- Ada banyak kekasih Allah (waliyullah) yang ada muka bumi ini. Salah satunya adalah wali abdal.
Jadi kekasih Allah sepertinya kenikmatan luar biasa, tapi waliyullah tugasnya tidaklah mudah, sangat berat.
Para kekasih Allah selalu punya tanggungjawab besar untuk kemaslahatan manusia di muka bumi.
Sebagaimana dikutip BeritBantul.com dari kitab 'Minhajul Atqiya’ Fi Syarhi Ma’rifat Al-Adzkiya’ karya Mbah Sholeh Darat Semarang, dijelaskan tujuh ciri utama seorang masuk dalam kategori wali abdal.
Mbah Soleh Darat bernama lengkap Al-‘Alim Al-‘Allamah Asy-Syaikh Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani al-Jawi asy-Syafi’i. Mbah Sholeh Saleh Darat wafat pada 18 Desember 1903, dimakamkan di Borgotta Semarang.
Mbah Sholeh Darat adalah gurunya para ulama Nusantara, Kyai Hasyim Asy'ari dan Kyai Ahmad Dahlan pernah mengaji kepadanya.
Mbah Sholeh Darat menjelaskan bahwa semua wali abdal, tidak sampai kepada maqam abdal disebabkan puasa dan banyaknya shalat dengan khusyuk.
Para wali abdal mencapai derajat kewaliannya disebabkan beberapa hal berikut.
1. Sikap wirai, niat yang baik, hati yang selamat
2. Kasih sayang terhadap umat Islam, tidak menghujat, tidak pernah membenci.
3. Tidak pernah membuat sedih atau menyakiti sesama manusia.
4. Tidak menyusahkan orang yang di bawahnya.
5. Tidak iri terhadap orang yang di atasnya.
6. Baik kepada semua manusia.
7. Dermawan kepada semua manusia.
8. Rendah hati terhadap semua manusia.
Bagi Mbah Sholeh Darat, seorang wali bukanlah mereka yang hanya sibuk dengan urusan ibadah saja dan tidak mau berinteraksi dengan masyarakat.
"Sebab, wali sebagai penerus risalah kenabian, pasti paham bahwa dirinya memiliki tanggung jawab besar terhadap umat Islam," tegas Mbah Sholeh Darat.
Dalam satu kesempatan, Maulana Habib Luthfi bin Yahya pernah menjelaskan,
“Ciri-cirine wali abdal nek sedo, bala mandap. contone Mbah Nur Pemalang sedo, jembatan kali comal putus, banjir, padahal mboten nate Pemalang petarukan blas banjir, tapi koq banjir.”
Artinya: ciri-cirinya wali abdal kalau meninggal, akan datang bencana. Contohnya, Mbah Nur Pemalang wafat, jembatan sungai Comal putus, padahal tidak pernah Pemalang terjadi musibah banjir, tapi malah banjir.
Itulah wali abdal, derajat tinggi tapi tugasnya luar biasa.***