Dua Amalan yang Paling Disenangi Pertama Kali oleh Allah SWT Menurut Buya Yahya
Amalan yang paling disenangi atau disukai oleh Allah SWT
Inilah amalan yang paling disenangi atau disukai oleh Allah SWT pertama kali.
Sebagaimana dijelaskan oleh salah seorang ulama Buya Yahya dalam sebuah ceramahnya.
Dilansir Bangkapos.com di kanal kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 22 Juni 2019.
Salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT adalah dengan mengerjakan amalan yang disukai-Nya.
Segala amal baik atau amal shaleh yang dikerjakan pasti akan disukai oleh Allah SWT.
Tentunya akan mendatangkan pahala bagi mereka yang mengerjakan.
Selalin itu selain pahala akan ada ganjaran yang setimpal diberikan oleh Allah SWT.
Entah itu kesehatan maupun rezeki yang tidak terhingga.
Ada banyak amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam untuk dilakukan.
Namun, diantara sekian banyak amalan-amalan baik, terdapat amalan yang paling disukai atau disenangi oleh Allah SWT
Buya Yahya menjelaskannya berdasarkan kisah salah seorang sahabat Nabi yang bernama Ibnu Mas'ud.
Ibnu Mas'ud bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai apakah amalan yang paling disukai oleh Allah SWT.
Amalan pertama yang paling disukai oleh Allah SWT adalah shalat pada waktunya.
"Ya Rasulullah, amalan apa yang paling disenangi Allah? Asshalatu 'ala waqtiha, shalat pada waktunya".
Buya Yahya kemudian menjelaskan maksud dari shalat pada waktunya menurut para ulama bukanlah shalat di awal waktu.
"Waktu yang pertama adalah waktu fadhoil, itu adalah untuk segera bebas dari beban kewajiban, artinya tidak harus memaksakan shalat diawal waktu kalau ada kewajiban.
Boleh ditunda sedikit kalau ada kepentingannya, yang penting jangan keluar dari waktunya," kata Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan waktu utama itu menunjukkan ada kerinduan.
"Jadi waktu fadhoil waktu utama itu menunjukkan ada kerinduan, tentunya untuk orang yang tidak punya kesibukan dan sebagainya dan tidak ada ikatan dengan orang lain," jelasnya.
Selain shalat pada waktunya, amalan lain yang paling disukai oleh Allah SWT adalah berbakti kepada orang tua.
"Apalagi ya Rasulullah? Berbakti kepada orang tua," tambahnya.
Salah satu perintah Allah yang wajib dilaksanakan oleh seorang Muslim adalah birrul walidain.
"Kemudian birrul walidaini dianggap sebagai amalan ibadah yang luar biasa baik setelah urutannya shalat, Asshalatu 'ala waqtiha," urai Buya Yahya.
Birrul walidain adalah bagian dari etika seorang Muslim untuk berbakti kepada kedua orangtua.
Sebab, ridho Allah adalah ridho orangtua dan murka Allah adalah murka orang tua.
Allah meletakkan hak orang tua (untuk dibaktikan) setelah Hak Allah (untuk diibadahi) dalam ayat Al-Qur'an surah An-Nisa: 36 dan Al-Isra: 23.
Lebih lanjut Buya Yahya menjelaskan jika yang paling tinggi tingkatannya adalah shalat, karena shalat merupakan bukti kedekatan seorang hamba dengan Allah.