Awalan

Karomah Sunan Kalijaga: Badan Orong-Orong yang Terputus Disambung Kembali

 


Para wali Allah dikenal memiliki karomah di setiap zamannya. Salah satunya Sunan Kalijaga.

Saat itu para Wali Songo sibuk bahu-membahu membuat saka guru dari glondhongan kayu jati yang seragam ukurannya, motif atau modelnya demi mewujudkan berdirinya Masjid Agung atau Masjid Jami' Demak Bintoro.

Diketahui, hari itu adalah hari Kamis, dan keesokannya harinya adalah hari Jumat, maka Masjid Jami' akan dipakai menunaikan shalat jamaah Jumat. Namun, Sunan Kalijaga belum menampakkan batang hidungnya.

Ke manakah gerangan Sunan Kalijaga pada saat-saat penting seperti itu justru belum muncul?

Pada sore hari, Sunan Kalijaga baru menampakkan dirinya. Melihat saka guru dari para koleganya sudah rampung, maka Sunan Kalijaga berpikir keras; bagaimana caranya agar ia dapat merampungkan tugasnya? Ia tetap optimis dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.

"Insyaallah, saya akan mengerjakan tugas ini dengan baik." begitu jawab Sunan Kalijaga ketika mendapat pertanyaan-pertanyaan seputar tugasnya.

Raden Patah serta para Wali Songo pun bertanya tanya dalam hati; bagaimanakah cara Sunan Kalijaga menyelesaikan tugasnya? Sunan Kalijaga lalu berjalan-jalan di area masjid sambil melihat-lihat keadaan sekitarnya.

Kala itu, Sunan Kalijaga melihat tatal-tatal (sisa potongan kayu kecil-kecil) dari kayu jati, tiba-tiba Sunan Kalijaga mendapatkan inspirasi.

"Bagaimana jika tatal-tatal itu aku manfaatkan untuk membuat saka guru?" Barangkali, itulah ilham yang dipancarkan oleh Gusti Allah ke dalam dada Sunan Kalijaga, sehingg ia segera mengumpulkan tatal-tatal kayu jati.

Setelah terkumpul dalam satu tumpukan, ia segera mengatur sedemikian rupa sehingga menjadi berbentuk seperti sebuah saka guni yang sama ukurannya dengan tiang para Wali Sanga lainnya.

Saka guru atau tiang itu kemudian disebut dengan 'saka tatal’ tiang penyangga masjid Demak yang terbuat dari kayu dan memiliki motif.

Tiba-tiba, ketika Sunan Kalijaga sedang sibuk mengerjakan tugasnya dengan mengumpulkan tatal tatal itu, secara tak sengaja ada orong-orong, sejenis serangga berukuran sedang yang terluka hingga badannya putus.

Sekonyong-konyong, Sunan Kalijaga segera menyambung badan orong-orong yang terputus dengan kepalanya dengan memakai tatal kecil. Lantas, apa yang terjadi? Atas pertolongan Gusti Allah, ternyata badan orang-orong dapat tersambung kembali dengan kepalanya.

Orong-orong tersebut pun menjadi hidup kembali. Tentu, peristiwa aneh bin ajaib itu sempat menjadi pemandangan menarik bagi kaum muslimin yang menyaksikannya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel