Muzani: Para Ulama Patut Teladani Sosok Syekh Nawawi Al-Bantani
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani menghadiri acara haul ke-129 Syekh Nawawi al-Bantani di Pondok Pesantren Tanara, Banten. Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menag Yaqut Cholil Qoumas, hingga Menaker Ida Fauziyah hadir dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, Ma'ruf berbicara mengenai tentang keteladanan Syekh Nawawi al-Bantani sebagai ulama besar Nusantara. Syekh Nawawi al-Bantani disebut pernah menjadi imam besar Masjidil Haram, Mekah.
"Salah satu yang patut kita jadikan teladan itu semangat beliau menuntut ilmu. Dari sini, kampung sini, beliau lahir kira-kira 50 meter dari sini, sebelah kanan, ada tandanya namanya Maulid Nawawi, untuk mengenang, di depan Masjid Agung Tanara," ujar Ma'ruf dalam keterangan tertulis."Di Arab, Syekh Nawawi dikenal dengan sebutan Pemimpin Ulama dari Tanah Tanara (Banten)," tambah Ma'ruf.Perkembangan dakwah Islam di Indonesia saat ini, kata Ma'ruf, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Syekh Nawawi. Syaikhona Kholil Bangkalan adalah murid langsung Syekh Nawawi.
"Bahkan kitab tafsir Al-Munir, yang sekarang banyak diajarkan di ponpes-ponpes, itu ditulis atas permintaan Syekh Kiai Kholil Bangkalan. Itu menunjukkan betapa kepedulian Syekh Nawawi terhadap bangsanya amat tinggi. Maka dalam kitab itu dia menyebut tiga kata, Al-Jawi, Al-Bantani, dan At-Tanari," kata Ma'ruf.
Pendiri Muhammadiyah Kiai Ahmad Dahlan dan pendiri Nahdlatul Ulama Kiai Hasyim Asyari, termasuk Syekh Ahmad Al Minangkawabi, adalah ulama-ulama yang menuntut ilmu kepada Syekh Nawawi."Merekalah yang kemudian memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan dakwah Islam saat ini," tutup Ma'ruf.
Sementara itu, Muzani mengatakan Syekh Nawawi al-Bantani adalah ulama besar dari tanah Jawa yang pemikirannya serta karya-karyanya menjadi kitab rujukan di berbagai perguruan Islam dan pondok-pondok pesantren. Atas karyanya itulah, Syekh Nawawi mendunia.
Tak hanya itu, Syekh Nawawi adalah sosok yang mengenal pemikiran Islam moderat yang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya dan suasana kehidupan Banten ketika itu. Hal itu bisa dilihat dalam banyak kitabnya yang mengulas tentang tauhid, tafsir, hadis, tasawuf, dan samlai fiqh. Itulah yang menyebabkan sosoknya seperti hidup di tengah kehidupan sekarang.Lebih dari itu, Syekh Nawawi juga ulama yang memberi pengaruh pada perjuangan bangsanya dalam melawan kolonialisme dulu. Itu sebabnya masyarakat Banten dikenal sebagai masyarakat yang memiliki hereoisme tinggi dalam melawan Belanda. Pengaruh Syekh Nawawi tidak bisa diabaikan," ujar Muzani.