Rihlah Dakwah Habib Muhammad, Cicit Habib Ali bin Muhammad Pengarang Maulid Simtudduror
Indonesia menjadi negara yang hingga kini bangsanya tercatat sebagai penganut Ahlus Sunnah wal Jamaah terbesar di dunia. Hal ini tidak lepas dari peran Habaib sebagai pendakwah yang mengajarkan Islam wasathiyah (moderat) sesuai ajaran salafunas sholih dari zuriah (keturunan) Nabi Muhammad SAW.
Kecintaan bangsa Indonesia ini nampak terlihat dengan berbagai ritual ibadah yang ada, salah satunya adalah mereka berziarah dan bertabarruk ke makam para waliyullah. Makam-makam Wali Songo yang tidak pernah sepi dari pengunjung, ini pun dilakukan oleh kalangan Habaib yang mereka banyak tinggal di Hadral Maut Yaman.Al Habib Muhammad bin al-Munsib Ali bin Abdul Qodir bin Muhammad bin Ali (Pengarang Maulid Simtudduror) bin Muhammad (Mufti Makkah) al-Habsyi, yang beberapa minggu ini mengadakan safari dakwah ke berbagai kota di Indonesia. Beliau tiba pada 12 September 2022 bertepatan dengan 16 Shofar 1444 H.
Beliau merupakan generasi ke-4 dari pengarang Maulid Simtudduror al-Habib Ali bin Muhammad (Mufti Makkah) al-Habsyi.Adapun nasab beliau sampai ke Rasullah Saw. sebagai berikut :
محمد بن المنصب علي بن عبد القادر محمد بن علي(صاحب سمط الدرر) بن محمد بن حسين بن عبد الله بن شيخ بن عبد الله بن محمد بن حسين بن أحمد صاحب الشعب بن محمد بن علوي بن أبي بكر الحبشي بن علي بن أحمد بن محمد أسد الله بن حسن الترابي بن علي بن الفقيه المقدم محمد بن علي بن محمد صاحب مرباط بن علي خالع قسم بن علوي بن محمد بن علوي بن عبيد الله بن أحمد المهاجر بن عيسى بن محمد النقيب بن علي العريضي بن جعفر الصادق بن محمد الباقر بن علي زين العابدين بن الحسين السبط بن الإمام علي بن أبي طالب، والإمام علي زوج فاطمة بنت محمد ﷺ
Pada rihlah dakwah yang dimulai pada bulan Shafar ini, Beliau mengawalinya dengan berziarah ke Makam Kramat Luar Barang yang menjadi kunjungan pertama beliau setelahtibanya di Bandara Internasional Sukarno Hatta, serta menghadiri beberapa Majelis dan Pesantren yang ada di Jabodetabek. Seperti Majelis al-fachriyah Kota Tanggerang, Maktab Daimi Rabithah Alawiyah Jakarta, Majelis Madinatul Habib, Majelis Rasulullah Jakarta, Majelis Nurul Musthofa, Multaqo Ulama se-Jawa Barat di Pesantren Asy-Syifaa wal Mahmudiyah Sumedang, Pondok Pesantren Darussyariah Assujaiyyah Sukabumi, Masjid Riyadh Solo, Majelis Bustanul Asyiqin Solo, Majelis Kwitang, Makan Kramat Empang Bogor, dan banyak tempat lainnya yang menjadi saksi beliau dalam menyebarkan Islam ala Ahlus Sunnah wal Jamaah dengan manhaj Qurani.
Maulid Simtuddurar menjadi bacaan di setiap acara keagamaan di Nusantara. Yang tiada lain karena keberkahan sang pengarang al-Habib Ali bin Muhammad yang mencintaiBaginda Nabi Muhammad dengan kecintaan yang besar. dengan nama Simtuddurar fi Akhbar Maulidi Khairil Basyar wama Lahu min Akhlaqi wa Aushaf wa Siyar (Untaian Mutiara Kisah Kelahiran Manusia Utama; Akhlak, Sifat, dan Riwayat Hidupnya).
Kehadiran al-Habib Muhammad bin Ali (al-Munsib Marga Al-Habsyi di Kota Seiwun) tiada lain untuk meneruskan tongkat estafet menyebarkan Islam Aswaja dengan Thariqah Alawiyah dan mengijazahkan Ilmu serta Maulid Simtudduror. Beliau tinggal di Ribat Ilmi Syarif lembaga pendidikan pesantren salafiyah pertama di Yaman
(أول رباط في حضرموت: هو رباط العلم الشريف بسيئون)
Hingga kini banyak pelajar dari berbagai Negara belajar dan mengambil berkah, terutama pelajar Indonesia, Malaysia, Singapura, dan negara lainnya.