Ngaji Gus Baha: Jangan Dipertentangkan Agama Islam Dengan Budaya! Waliyullah Juga Tidak Mempermasalahkan
Ungkap Gus Baha, pada saat Waliyullah dakwah, itu tidak pernah dipertentangkan antara Agama Islam dengan budaya dan adat istiadat bangsa Indonesia.
Gus Baha menuturkan, para Waliyullah senantiasa berbaur dan selalu menjunjung tinggi budaya dan adat-istiadat bangsa Indonesia.
Ucap Gus Baha, antara Agama Islam dan Negara, tidak perlu di perdebatkan, karena Waliyullah tida mempermasalahkan mengenai budaya dan adat istiadat bangsa indonesiaKata Gus Baha, Waliyullah tidak mempermasalahkan budaya dan adat istiadat bangsa Indonesia, bahkan hal itu menjadi lahan dakwah.
Seperti yang dikutip Purwakarta News, dari akun YouTube Rubangi channel, bawah Islam itu tidak bertentangan dengan Negara Indonesia.
"Indonesia, dulu saat kedatangan Islam, itu gak pernah dipertentangkan antara Islam dan negara," ungkap Gus Baha.Sehingga, diskusi itu sudah salah, karena para wali itu tidak pernah mempertentangkan Islam dan keindonesiaan atau kebhinekaan," ujarnya.Pertama, bahwa para Waliyullah misalnya, dimana-mana dakwah itu pasti ketemu yang berbeda," ucap Gus Baha.
"Mulai berbeda agama, beda madzab, beda tradisi, beda kultur," jelas Gus Baha.Jadi, itu gak perlu dipertentangkan, tapi malah jadi lahan dakwah," ungkapnya.
"Sehingga, kita kalau diminta diskusi, hubungan negara dan Agama ini malah bingung," kata Gus Baha.
"Memangnya kenapa? itu seperti dulu zaman P4, yang mana, saya punya kawan di Jogja, teman saya nulis tafsir profesor Zaini."Itu pada zaman pak Soeharto, pernah disuruh sosialisasi P4 di Papua," ungkap Gus BahaOrang Papua ditanya: apa hubungan Pancasila dan UUD 45?
Itu orang Papua jawab: hubungannya baik-baik saja pak," jelas Gus Baha sambil tertawa bercanda.
Itulah penjelasan Gus Baha, mengenai dakwah Waliyullah, yang tidak pernah mempertentangkan budaya dan adat-istiadat bangsa Indonesia.***