Awalan

Ceramah Gus Baha tentang Orang yang Membidahkan Maulid Nabi

 


Ceramah Gus Baha tentang orang yang membid'ahkan Maulid Nabi menarik untuk disimak. Beberapa kalangan muslim banyak yang bertanya, mengapa ada peringatan Maulid Nabi padahal di zaman Rasulullah SAW hal itu tidak ada?


Pertanyaan ini sering muncul setiap bulan Maulid, Rabiul Awal. Dalam satu kajiannya di kanal YouTube, ulama ahli tafsir Al-Qur'an Gus Baha menyampaikan satu dalil tentang Maulid Nabi.

"Satu-satunya dalil Maulid Nabi menurut ahlussunnah itu ya Hadis tentang Abu Lahab. Dalam kitabnya Sayyid Muhammad, hujjahnya Maulid dijelaskan Abu Lahab gara-gara senang dengan kelahiran Nabi Muhammad, padahal beliau adalah orang kafir mendapat keringanan siksa, apalagi orang mukmin," jelas Gus Baha dilansir dari kanal YouTube "Dakwah Digital".Berikut Hadis Abu Lahab yang dimaksud:

قَالَ عُرْوَةُ وثُوَيْبَةُ مَوْلَاةٌ لِأَبِي لَهَبٍ كَانَ أَبُو لَهَبٍ أَعْتَقَهَا فَأَرْضَعَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ أُرِيَهُ بَعْضُ أَهْلِهِ بِشَرِّ حِيبَةٍ قَالَ لَهُ مَاذَا لَقِيتَ قَالَ أَبُو لَهَبٍ لَمْ أَلْقَ بَعْدَكُمْ غَيْرَ أَنِّي سُقِيتُ فِي هَذِهِ بِعَتَاقَتِي ثُوَيْبَةَ

Artinya: "Berkata 'Urwah, "Tsuwaibah adalah bekas budak Abu Lahab, pada waktu itu Abu Lahab membebaskannya, lalu Tsuwaibah pun menyusui Nabi صلى الله عليه وسلم. Ketika Abu Lahab meninggal, ia pun diperlihatkan kepada sebagian keluarganya di alam mimpi dengan keadaan yang memprihatinkan. Sang kerabat berkata padanya, Apa yang telah kamu dapatkan? Abu Lahab berkata: Setelah kalian, aku belum pernah mendapati sesuatu nikmat pun, kecuali aku diberi minum lantaran memerdekakan Tsuwaibah." (HR Al-Bukhari, Al-Baihaqi dan lainnya)

"Abu Lahab dapat Syafaat Nabi setiap hari Senin sebab memerdekakan Tsuwaibah sebagai hadiah kelahiran Nabi. Makanya kalau Maulid itu ikut iuran. Sampai sekarang saya tiru kalau ada acara Maulid saya ikut iuran," kata ulama bernama KH Ahmad Bahauddin Nursalim itu.

Itulah yang menjadi dalil Maulid, bahwa orang hormat (gembira) atas Maulid Nabi itu luar biasa. Buktinya Abu Lahab yang kafir saja dapat keringanan hisab setiap hari Senin, sebab hormat atas Maulid Rasulullah SAW.

"Jadi kamu harus tahu. Soal tidak cocok itu biarkan saja. Tapi tak perlu memvonis bid'ah atau khufarat," tegas ulama asal Rembang itu.

Sejarah Maulid Nabi

Dalam ceramahnya yang lain, Gus Baha menjelaskan tentang sejarah Maulid Nabi. Kata beliau, dulu tentara Romawi menguasai Palestina. Karena umat Islam melempem akhirnya Shalahuddin Al-Ayyubi membuat strategi melalui pembacaan biografi baginda Nabi Muhammad SAW.

Setelah dibacakan biografi Nabi, orang-orang Islam pada masa itu semangat kembali karena mengenang sejarah hidup Rasulullah SAW betapa beliau itu figur yang luar biasa.

Jadi, asal-usul Maulid itu untuk menggerakkan semangat meniru Rasulullah SAW. Bagaimana mungkin membaca tarikh (sejarah) itu dikatakan bid'ah. Tapi masalahnya, pada zaman akhir yang membaca tarikh malah tidak paham.

Yang membid'ahkan tidak paham, yang membaca tidak paham. Seandainya paham, bisa nangis kalau membaca tarikh Nabi.

"Saya bingung kok bid'ahkan. Kan dalam Kitab Diba' Al-Barjanzi membaca nasab-nasabnya Rasulullah dan membahas sejarah Nabi. Sejarah Nabi kok kamu haramkan?" jelas Gus Baha.

Katanya kok alasannya zaman Nabi tidak ada Maulid. Lha, yang mengarang saja setelah zaman Nabi. Masak Nabi Muhammad membaca karangan orang setelah Nabi?

"Kalau Nabi yang membaca ya bukan Nabi namanya. Wong Nabi kan tidak bisa membaca dan menulis (Nabiiyil Ummi)," kata Gus Baha.

Jadi, kalau tidak paham sebaiknya diam. Kalau tidak mengerti ilmunya, jangan menghukumi bid'ah atau apa-apa, pokoknya diam saja. Bagi yang senang membaca kitab Maulid, ajak orang yang bisa menerangkan isi Maulid agar mereka paham.

Demikian ceramah Gus Baha tentang orang yang membid'ahkan Maulid Nabi. Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel