Gus Baha Kisahkan Waliyullah yang Gemar Bermain Sepak Bola
Perhelatan akbar dalam dunia sepak bola kini dapat disaksikan melalui pagelaran Piala Dunia 2022 Qatar. Beberapa negara di dunia turut serta dalam kompetisi ini untuk memperebutkan trofi yang menjadi kebanggaan negaranya.
Kompetisi ini juga turut menyedot animo para penggemar sepak bola di seluruh penjuru dunia.Terlepas dari itu semua, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa dengan Gus Baha mengisahkan waliyullah yang gemar bermain sepak bola.
“Saya pernah membaca di kitab karangannya Imam Sya'roni, berjudul Al-Minan Al-Kubro. Imam Sya'roni itu wali kelas berat dan dia berkali-kali dipermalukan oleh wali-wali lain. Dia pernah bertemu orang bercelana pendek sedang bermain bola di pantai,” cerita Gus Baha lebih lanjut mengisahkan keheranan dan keingkaran Imam Sya’roni terhadap perilaku beberapa orang yang sedang bermain bola di tepi pantai dengan hanya mengenakan celana pendek.
“Imam Sya'roni yang terkenal itu lho juga terkenal pengarang kitab Manaqib. Manaqib Syekh Abdul Qodir itu dikarang oleh Imam Al-Barzanji dan beliau merujuk kitab Manaqib yang dikarang oleh Imam Sya'roni. Tapi, ini jangan ditiru, orang-orang itu bercelana pendek. Mungkin pendeknya cuma selutut. Beliau (Imam Sya'roni) ingkar, "orang sore-sore kok memakai celana pendek, main bola di pantai!" kata Gus Baha.Kemudian, setelah sampai rumah, Imam Sya’roni ditegur oleh seorang yang tengah duduk di kursi. Anehnya lagi kursi yang ia duduki itu berada di antara langit dan bumi.
“Ternyata ketika beliau pulang, beliau melihat orang yang duduk di kursi di antara langit dan bumi. Beliaupun dipanggil: "Wahai Sya'roni, apakah kamu tidak malu denganku? Yang tadi bermain sepak bola itu semuanya wali Abdal. Sementara itu kamu wali amatir. Dasar tidak memiliki sopan santun," Kata Gus Baha
Kemudian Imam Sya’roni menanyakan perihal bermain bola dan mengenakan celana pendek yang menurutnya itu melanggar hukum syara’ sebab membuka aurat.
Beliaupun bertanya: “Untuk apa kalian para wali bermain dengan celana pendek?” Dijawab, “Biarin, karena saya sedang suka dengan umatnya Nabi SAW. “Tapi itu kan membuka aurat! Memang betul. Ketika sholat mazhabku Syafi’i, jadi memakai sarung tapi di luar sholat itu mazhabku Hambali,” tambahnya.
Kemudian orang yang menegurnya tadi juga membuka jati dirinya sebagai salah seorang wali qutub. Bahkan dirinya juga merupakan pemimpinnya aliran Mulamatiyah.
“Aku ini wali qutub yang jadi pimpinanan aliran Mulamatiyah,” katanya sebagaimana dikisahkan oleh Gus Baha.
“Aliran Mulamatiyah ialah sekelompok wali yang tidak pernah salat qabliyah maupun ba’diyah. Tetapi mereka sangat rindu kepada Allah SWT. Mereka hanya ingin menunjukkan kepada umat Nabi Muhammad SAW bahwa salat qabliyah dan ba’diyah tidak wajib.” imbuh Gus Baha