Mondok di Banten Usai Membunuh Vera, Prada DP Menunduk Saat Hakim Ungkap Asal Usul Abah Syar'i
Beberapa keterangan Prada Deri Pramana atau Prada DP dalam sidang kasus pembunuhan Vera Oktaria diragukan majelis hakim.
Sidang lanjutan di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (15/8/2019) tersebut beragenda mendengarkan keterangan terdakwa.
Ada beberapa poin yang keterangan Prada DP yang diragukan majelis hakim.
Termasuk dengan pernyataan Prada DP yang mengatakan bahwa dirinya pergi ke Serang, Banten untuk mondok di pesantren guna belajar mengaji."Kalau untuk belajar mengaji, kenapa harus jauh-jauh ke Banten. Bukankah di Sungai Lilin juga banyak guru mengaji,"tanya anggota majelis hakim Mayor Chk Syawaluddin SH ke Prada DP.
Mendengar pertanyaan tersebut, Prada DP yang semula menangis sesenggukan langsung menundukkan kepalanya.
Namun, dia tetap pada pengakuannya yang mengatakan pergi ke Banten untuk belajar mengaji.
"Di Banten saya ketemu sama guru ngaji. Namanya Abah Syar'i," kata Prada DP.
Mendengar pernyataan tersebut, majelis hakim lantas membeberkan riwayat hukum yang pernah menjerat orang yang disebut Abah Syar'i itu.Majelis hakim menyebutkan Abah Syar'i pernah berurusan dengan hukum pada tahun 2013-2014 lantaran menyembunyikan buronan.
"Maka sejak saat itu Abah Syar'i tidak mau lagi nerima pelaku kejahatan. Tapi prediksi orang, kalau kesana pasti akan menghilangkan jejak kejahatan," ujar majelis hakim kepada Prada DP. "Abah Syar'i mau menerima orang yang benar-benar tobat. Muridnya juga sangat sedikit, saya tahu itu. Saya juga tahu dia nolak kedatangan kamu. Makanya kamu dialihkan ke tempat anak muridnya, benar apa tidak," tanya majelis hakim.
Mendengar ucapan majelis hakim, Prada DP kembali menunduk.Dia langsung terdiam tanpa berani menghadapkan kepalanya dihadapan majelis hakim.Selain itu majelis hakim juga mengungkapkan modus Prada DP saat mengajak Vera Oktaria ke sungai lilin.
Dimana saat itu Prada DP membawa tas dan mengaku baru saja kabur dari pendidikan kejuruan infantri.
Padahal Prada DP telah berada di kota Palembang selama empat hari.
Tepatnya sejak tanggal 4 Mei 2019.Tujuan awalnya mau curhat sama bibi Elsa Eliza. Ketemuan di jembatan Kertapati. Pura-pura baru lari dari pendidikan sambil bawa ransel,"ujar majelis hakim merangkum pengakuan Prada DP.
"Siap, benar yang mulia," timpal Prada DP.
Prada DP mengaku alasannya menginap di Penginapan Sahabat Mulia Sungai Lilin lantaran saat itu hari sudah malam.
Selain itu alasan Prada DP menghentikan perjalanannya dengan Vera lantaran dia lupa dimana persisnya rumah bibi Elsa Eliza.
"Tidak tahu pasti rumah dimana. Saya dan Vera juga sempat makan sahur di Betung. Kelewatan sampai malam lalu langsung ke daerah Sungai Lilin. Kemudian kami cari penginapan. Rencananya besoknya pagi mau mencari rumah bibi Elsa," ujarnya."Tapi kemudian kami terlibat keributan di penginapan. Saya khilaf dan membunuh Vera," ujar Prada DP yang kembali menangis sesenggukan.
Tak hanya itu, fakta mencengangkan lain juga terungkap dalam pernyataan Prada DP.
Dia menuturkan kisah hubungannya dengan Sherli yang disebutnya sebagai teman dekat.
"Selama saya kabur dari pendidikan, waktu itu Sherli datang ke kostan. Disitu kami berhubungan badan. Selama empat kali Sherli datang, empat kali juga kami berhubungan badan," ucap Prada DP.Dikatakan Prada DP, saling kenal sejak awal SMA, selama ini Sherli yang menaruh hati padanya.Sementara dia menganggap Sherli hanya sebatas teman dekat, sehingga lebih memilih Vera sebagai kekasih.
"Sherli yang suka sama saya. Sedangkan saya tidak suka sama dia," ujarnya.
Saat ditanya mengenai perasaannya saat ini, Prada DP mengaku sangat menyesali perbuatannya yang telah membunuh Vera.
Dalam doanya, dia juga mengaku selalu mendoakan almarhumah Vera.Saya juga sangat ingin minta maaf pada keluarga Vera. Walaupun tidak dimaafkan, sampai kapan pun saya akan menganggap mereka sebagai keluarga saya sendiri," ujar Prada DP sembari menangis tersedu-seduSementara itu, saat ditemui di depan gedung pengadilan, Suhartini yang merupakan ibu kandung Vera mengatakan Prada DP banyak berkata bohong dalam memberikan keterangannya.
Suhartini seakan terlihat begitu kesal saat ditanya bagaimana tanggapannya terkait pernyataan-pernyataan yang disampaikan Prada DP.
"Dia itu banyak bohong. Contohnya waktu bilang sering keluar malam sama Vera. Anak saya itu tidak pernah keluar malam. Dia itu lebih banyak di rumah, banyak bohongnya Deri itu," kata Suhartini yang terlihat begitu kesal.Dia juga bilang saya tidak marah kalau Vera keluar malam. Itukan tidak mungkin, pasti akan saya tegur kalau keluar malam. Tapi kenyataannya anak saya tidak pernah keluar malam," ujarnyaSaat disinggung mengenai permintaan maaf Prada DP, Suhartini mengaku benar-benar sudah menutup rapat pintu hatinya untuk hal itu.
Dia menginginkan agar Pembunuh anaknya tersebut dapat mendapatkan hukuman mati.
"Ya, hukuman mati. Anak saya juga sudah tidak bisa kembali lagi. Untuk apa berdamai, saya ingin keadilan," tegasnya.