Gus Baha Bahas dan Sindir Syarat Sah Khutbah Jumat, Simak Penjelasannya Awas Jangan Sampai Salah!
Ungkap Gus Baha, terkadang seorang khotib Jumat (pembaca khutbah) suka ngaco dalam syarat sah khutbah.Gus Baha menuturkan, seorang khotib harus mengetahui syarat sah khutbah Jumat, terlebih khutbah wajib berbahasa Arab dan tidak usah diterjemahkan, karena memakan waktu.
Kata Gus Baha, walaupun jemaah tidak tahu arti khutbah Jumat, tapi mereka paham bahwa isinya perintah kebaikan, hal itu cukup dan sah. .Sebelumnya, perlu diketahui bahwa syarat sah khutbah Jumat adalah sebagai berikut:
1. Seorang khotib harus laki-laki.
2. Suci dari hadas kecil dan hadas besar
3. Berdiri jika mampu
4. khutbah dilakukan setelah masuk waktu Dzuhur
5. Bacaan Khutbah harus terdengar oleh jemaah minimal 40 orang
6. Duduk diantara dua khutbah
7. Harus berturut-turut antara khutbah kesatu dan khutbah kedua
8.khutbah harus menggunakan bahasa Arab.Mengenai sarat sah khutbah Jumat, Gus Baha berkomentar bahwa khotib tidak perlu menerjemahkan teks khutbah. Hal ini, seperti yang dilansir Purwakarta News dari kenal YouTube Agri Nugroho"Terkadang orang fikih itu kacau, khutbah itu salah-satu syarat sahnya pake bahasa Arab, tidak usah diterjemahkan juga tidak apa-apa," ungkap Gus Baha.
"Lalu, bagaimana caranya orang bisa paham? Kata ulama fikih: 'dikatakan orang sudah paham kalau nyuruh baik meninggalkan yang jelek'," ungkapnya lagi.Maksudnya, walaupun jemaah tidak tahu arti khutbah Jumat, tapi mereka paham bahwa isinya perintah kebaikan, hal itu cukup dan sah.
"Kok seperti itu, kalian liat di kitab-kitab fikih dan tanyakan ke kyai Misbah, khutbah itu cukup bahasa Arab walaupun jamaah tidak paham, kata Gus Baha.
"Kenapa kok tetap sah? Karena mereka tau kalau itu menyuruh berbuat baik dan meninggalkan hal yang buruk," tegas beliau.Walaupun khotib pahpoh sudah ngomong apa saja, Khutbah ngamuk dengan bahasa Arab orang tidak paham, kelamaan orang pada ngucap aamiin," imbuhnya.Dalam hal ini, jika teks khutbah diterjemahkan akan memakan waktu, dan hal itu bisa menyebabkan jemaah kesal.
"Waktu kecil, saya masih ingat waktu jumatan itu dibelakang Khotib jika kelamaan yang dibelakang sudah amin..amin..," tutup Gus Baha.