Gus Baha Ungkap Arti Silaturahmi dan Silaturahim, Apa Bedanya?
KIAI Haji Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha mengungkap arti kata Silaturahmi dan Silaturahim. Apa bedanya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Gus Baha menerangkan, kata Silaturahmi sering diucapkan dalam kehidupan sehai-hari. Lalu muncul pertanyaan, pengucapan mana yang benar Silaturahmi atau Silaturahim?Ia menjelaskan, pengucapan Silaturahmi dalam bahasa Arab dan Jawa itu berbeda, namun maknanya sama.
"Kalau bahasa Arab itu bisa berbeda dengan bahasa Jawa. Tapi kalau tasrifan tetap sama. Silaturahim itu dari isim fail (artinya) menyambung kepada orang yang kamu sambungkan. Pokoknya bahasa itu benar semua," ujar Gus Baha saat memberikan kajian kepada para tenaga kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan yang ditayangkan YouTube. Menurut dia, itu adalah suatu hal yang ringan karena Silaturahmi dan Silaturahim secara bahasa sama. Dia mengatakan, hal terpenting makna sebenarnya yaitu menyambung unsur pada rahim. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam membagi Silaturahmi ke tiga bagian yang berhak. Masing-masing adalah hak saudara, hak tetangga, hak orang yang seagama atau seiman.
"Makannya, kata Nabi, Silaturahmi itu ada tiga. Ada orang yang punya tiga hak, yaitu dia keluarga kamu, dia tetanggamu, dia seagama denganmu," papar Gus Baha. Dilansir nu.or.id, Silaturahmi secara syariat merupakan amalan utama karena dapat menyambungkan semua yang telah terputus. Kemudian terdapat juga keistimewaannya, yaitu memperpanjang umur dan memperluas rezeki.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Bukanlah bersilaturahim orang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang bersilaturahim adalah yang menyambung apa yang putus." (HR Bukhari)
Hadis tersebut menjelaskan bahwa Silaturahmi atau Silaturahim dapat menyambung apa-apa yang terputus. Khususnya dalam hubungan antar-manusia (hablum minannas), karena manusia tidak akan terlepas dari dosa dan kesalahan lainnya.
Wallahu a'lam bisshawab.