Awalan

Kisah Orang yang Beribadah Selama 500 Tahun dan Wafat saat Sujud Baca artikel detikedu, "Kisah Orang yang Beribadah Selama 500 Tahun dan Wafat saat Sujud" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6304209/kisah-orang-yang-beribadah-selama-500-tahun-dan-wafat-saat-sujud. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

 


Rasulullah SAW pernah menceritakan salah seorang 'abid atau ahli ibadah yang atas izin Allah SWT hidup hingga berusia 500 tahun. Ia menghabiskan hidupnya dengan beribadah hingga sesaat sebelum meninggal, 'abid tersebut berdoa kepada Allah SWT agar diwafatkan dalam keadaan tengah sujud.

Kisah ini dinukil dari Al Hafiz Al Munziri dalam Kitab At Targhib wa At Tarhib yang mengutip salah satu hadits dari perawi Imam Al Hakim. Berdasarkan keterangan hadits tersebut, Rasulullah SAW mendengar kisah tentang seorang 'abid ini dari Malaikat Jibril. Rasulullah SAW bersabda,Baru saja Jibril meninggalkanku. Dia berkata, 'Muhammad, demi zat yang mengutusmu dengan kebenaran, sesungguhnya Allah memiliki seorang hamba. Dia telah menyembah Allah selama 500 tahun di puncak gunung tengah lautan.'" demikian bunyi hadits yang diterjemahkan Syaikh Sayyid Muhammad Nuh dalam buku Berguru dengan Sahabat Nabi.
Dijelaskan dalam hadits tersebut tempat tinggal dari seorang 'abid usia 500 tahun itu. Ia tinggal di sebuah puncak gunung dengan luas 50 hasta (1 hasta sama dengan 0,45 m), sementara jarak lautan ke pantai dari tiap penjuru adalah 4 ribu farsakh (1 farsakh setara dengan 41.500 km).

Gunung tersebut memiliki mata air sebesar ibu jari yang memancarkan air bening untuknya. Adapun untuk keperluan makan, sang 'abid mengandalkan pohon delima yang setiap malam memberinya satu buah matang.

Kesehariannya hanya diisi dengan beribadah. Kala sore menjelang malam, 'abid tersebut turun dari gunung dan mengambil air wudhu. Setelahnya, ia mengambil buah delima untuk dimakan dan melaksanakan sholat.Dalam sholatnya yang mendekati waktu ajalnya, 'abid tersebut berdoa kepada Allah SWT. Isi permohonannya berupa agar ajal menjemput saat dirinya tengah bersujud kepada Allah SWT.

Ia juga memohon kepada Allah SWT agar jasadnya kelak dapat terlindungi dari kerusakan yang ada di bumi maupun benda-benda lain. Terutama, ia memohon agar jasadnya utuh tetap dalam keadaan sujud hingga ia dibangkitkan kembali pada hari kiamat nanti.

Jibril yang menceritakan kisah tersebut pada Rasulullah SAW berkata, "Maka Allah SWT mengabulkan permintaannya,"Kami selalu melewatinya bila turun ke bumi dan bila kami naik kembali ke langit. Kami mendapatkan kabar dalam ilmu (Tuhan) bahwa ia akan dibangkitkan pada hari kiamat, kemudian didudukkan di hadapan Allah SWT," lanjut penjelasan dari Malaikat Jibril.

Berdasarkan yang dikisahkan Malaikat Jibril pada Rasulullah SAW, Allah SWT berfirman kepada sang 'abid tersebut, "Masukkanlah hambaKu ini ke surga atas berkat rahmatKu."

Kemudian, 'abid itu menjawab, "Tapi Ya Rabbi, masukkanlah hamba ke surga atas berkat amal perbuatanku."Allah berfirman, "Masukkanlah hambaKu ke surga atas berkat rahmatKu." dan kembali dijawab, "Ya Rabbi, masukkanlah hamba ke surga atas berkat amal perbuatanku."

Hingga Allah SWT lalu menjelaskan, "Timbanglah pada hambaKu ini antara nikmat yang telah Kuberikan dengan amal perbuatannya."

Maka didapati bahwa nikmat penglihatan dari si 'abid telah menyamai nilai ibadah yang dilakukan oleh sang 'abid selama 500 tahun. Belum lagi nikmat-nikmat dari anggota tubuh lainnya.Setelahnya, Allah SWT pun berfirman kembali dan hendak menyeret sang 'abid ke dalam neraka. Hingga 'abid tersebut berkata, "Dengan rahmatMu, masukkan aku ke dalam surga,"Allah SWT pun mengabulkannya dan kemudian 'abid tersebut kembali dihadapkan kepadaNya. Lalu, Allah menanyainya, "Wahai hamba-Ku, siapakah yang telah menciptakan kamu dari tidak ada?"

Si 'abid menjawab, "Engkau, Ya Rabb,"

"Siapa yang telah memberikan kekuatan untuk melaksanakan ibadah selama 500 tahun?"

"Engkau, Ya Rabb"Siapa Dzat yang telah menempatkanmu di sebuah bukit yang terletak di tengah-tengah deburan ombak samudra, mengeluarkan mata air tawar dari air yang asin, mengeluarkan buah delima setiap malamnya padahal delima hanya berbuah sekali dalam setahun dan engkau telah memintaNya agar Kami mencabut nyawamu saat engkau sedang bersujud dan Dia mengabulkan permintaanmu?"

"Engkau wahai Rabbi."Allah ta'ala berfirman, "Semua itu atas berkat rahmatKu dan dengan rahmatKu pula engkau masuk surga. Masukkanlah hambaKu ini ke surga! Sebaik-baik hamba adalah engkau wahai hambaKu."

Berdasarkan cerita Rasulullah SAW yang didengar dari Malaikat Jibril, sang 'abid pun dimasukkan ke dalam surgaNya. Kemudian Malaikat Jibril menutup kisahnya dengan berkata pada Rasulullah SAW, "Segala sesuatu itu terjadi hanya dengan rahmat Allah, wahai Muhammad." (HR Al Hakim)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel