Awalan

KH Munfasir Banten, Kiai Laduni yang Pantang Meminta Kepada Makhluk, Hanya Baju yang Boleh di Bawa ke Pondok

 


KH Munfasir adalah seorang kiai atau ulama yang berasal dari   Padarincang, Serang, Banten

Ia memiliki sebuah pesantren yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang.

Daulu Ia juga merupakan seorang dosen Institut Agama Islam Negeri di kota cirebon.

Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan.Kiai Munfasir hanya menerima santri laki laki yang jumlahnya maksimal 40 orang saja, akan tetapi belum pernah santrinya mencapai angka 40 orang.

Kiai Munfasir menerapkan beberapa syarat untuk dapat mondok dan menuntut ilmu ditempatnya, salah satunya dengan tidak diperbolehkannya membawa apapun.

Hanya baju yang melekat dibadan saja yang diperbolehkan untuk di bawa ke pondoknya.

Selain itu, Kiai Munfasir juga memberikan syarat untuk siapa saja yang ingin menuntut ilmu dengan beliau, diharuskan untuk di test agar sanggup berpuasa selama 40 hari sambil berbuka dan sahur hanya dengan 3 teguk air (tidak lebih).Setelah melewati taraf pengetesan ini, Kiai Munfasir mengharuskan santri untuk berpuasa dengan umbi-umbian yang tidak dipebolehkan untuk di masak terkena api, pada taraf ini santri harus mengiringi puasanya dengan membaca Al Quran 10 juz perharinya.

Ketika semua sudah dilewati, sampailah kita pada syarat yang bisa di bilang syarat tertinggi yang diberikan oleh Kiai Munfasir, yaitu harus puasa mutih (berpuasa dengan hanya nasi putih dan garam). Dan berpuasa dari segala omongan (berdiam diri).

Jadi jangan heran, ketika berkunjung ketempat beliau akan menemukan santri santri beliau yang tidak mengeluarkan sepatah kata sedikitpun.Syarat yang di berikan Kiai Munfasir memang terlihat sangat berat, tapi Ia punya manhaj sendiri untuk menjadikan santri santrinya memiliki hati yang bersih, salah satunya melalui jalan tasawuf.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel